Kunjungan UNICEF ke PAUD Terpadu Mulya, Kamis, meninjau penerapan fasilitas sanitasi murid PAUD dan permainan interaktif ular tangga perilaku hidup bersih dan sehat.
Murid PAUD Terpadu Mulya memperagakan senam enam langkah cuci tangan, menggunakan fasilitas sanitasi, dan mempelajari pola hidup bersih melalui permainan interaktif tersebut.
Spesialis Air, Sanitasi dan Kebersihan (WASH) UNICEF Indonesia Muhammad Zainal mengatakan pentingnya menanamkan perilaku hidup bersih sehat sejak dini guna pembentukan karakter anak.
“Kalau Mulai kecil sudah membiasakan perilaku hidup bersih, maka nanti juga akan terbawa pada saat nanti dia besar, atau dia berada di keluarganya,” ujar Zainal.
Zainal mengatakan UNICEF memberikan dukungannya kepada 40 PAUD di Kabupaten Sumbawa Barat. Dukungan yang diberikan mulai dari pelatihan untuk para guru PAUD hingga orang tua murid.
“Juga kita beri dukungan berupa sarana-sarana cuci tangan dan alat permainan yang mereka bisa gunakan untuk memahami kenapa cuci tangan penting,” ujar dia.
Kepala PAUD Terpadu Mulya, Mulyati memanfaatkan dukungan tersebut untuk melanjutkan kebiasaan mencuci tangan dan menerapkan STBM (sanitasi total berbasis masyarakat) usai pandemi COVID-19 berakhir.
“Kamis laksanakan seperti itu dulunya 3 pertama, BAB (buang air besar)- nya harus di kamar mandi, sebelum dan sesudah makan mereka cuci tangan, dan selesai makan mereka bawa sendiri ke bak sampah,” ujar Mulyati.
Mulyati mengatakan dukungan UNICEF untuk STBM di PAUD tidak hanya berdampak pada kebiasaan murid, namun juga para guru yang dapat mewakili kabupaten untuk mempresentasikan sanitasi bagi anak.
Dampak positif dari dukungan tersebut dirasakan orang tua murid, Ni Putu Karnetiani, dengan meningkatnya kesadaran buah hatinya akan kebersihan diri.
“Apa yang diterapkan di sekolah, kemudian ia contoh dan dibawa ke rumah. Tidak sekedar cuci tangan asal-asalan, tapi benar menerapkan enam langkah cuci tangan,” ujar Karnetiani.
Dukungan UNICEF untuk kegiatan STBM dilakukan untuk menyambut Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) yang akan diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia di Bali pada 18-25 Mei 2024.
Selain mengangkat tema "Water for Shared Prosperity,” WWF ke-10 akan fokus membahas empat hal, antara lain tentang konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).
Forum itu juga akan membahas berbagai praktik baik dalam pengupayaan ketahanan air termasuk STBM yang sudah diimplementasikan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat.
Baca juga: UNICEF dorong isu pencapaian tujuan akses universal air di WWF 2024
Baca juga: UNICEF: Tema 'Air untuk Kemakmuran Bersama' sejalan dengan tujuan kami
Baca juga: Pemerintah dan UNICEF rilis laporan Desain Sistem Regsosek Terpadu
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).