"Untuk keamanan siber kita bekerja sama dengan BSSN dan di Kementerian kominfo ada PDSI atau Pusat Data Sarana Informatika," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong dalam keterangannya kepada ANTARA, Sabtu.
Usman menilai kerja sama ini penting dalam mengamankan data dan infrastruktur teknologi informasi yang digunakan dalam ajang tersebut.
Baca juga: Imigrasi siapkan perangkat keliling layani delegasi World Water Forum
Kerja sama antara BSSN dan PDSI, kata dia, dilakukan setiap kali Kementerian Kominfo terlibat dalam penyelenggaraan acara bertaraf internasional, seperti G20 dan KTT ASEAN.
"Jadi teman-teman BSSN dan PDSI ada di sana selama acara. Semua motif kita antisipasi dengan BSSN dan PDSI," kata Usman.
Dalam konteks perlindungan data pribadi, Usman menegaskan bahwa semua informasi, termasuk data peserta dan wartawan yang masuk ke dalam website World Water Forum dilindungi dengan sangat baik.
Baca juga: Program WASH UNICEF di NTB beri kontribusi untuk World Water Forum
Pihaknya tidak hanya mengamankan website utama milik World Water Council, tetapi juga membuat subdomain khusus untuk data peserta dan wartawan.
Data pribadi seperti nomor paspor, yang menjadi syarat pendaftaran peserta dari luar negeri, diproteksi dengan kerja sama erat antara Kementerian Kominfo melalui PDSI dan BSSN.
"Semua kita lindungi, kita proteksi dengan bekerja sama dengan BSSN dan PDSI, termasuk data para peserta," pungkas dia.
Dengan upaya bersama ini, Usman menegaskan bahwa Kementerian Kominfo bertekad untuk memastikan acara World Water Forum ke-10 berjalan lancar tanpa gangguan dari pihak-pihak yang berpotensi mengancam keamanan data maupun infrastruktur teknologi informasi.
Baca juga: Dirjen IKP: Persiapan infrastruktur World Water Forum capai 60 persen
World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).
Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.
Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dalam World Water Forum dan menyukseskan acara tersebut.
Baca juga: TNI AL siagakan 7 KRI di Bali sejak H-5 World Water Forum Ke-10
Baca juga: Imigrasi: Kepala Negara "World Water Forum 2024" diperiksa di VVIP
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).