Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengingatkan pembelajaran mengenai konservasi air dan menjaga kualitas air juga turut menjadi pembahasan dalam upaya untuk menjaga kelangsungan sumber daya alam tersebut jelang penyelenggaraan World Water Forum ke-10.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Sigit Reliantoro dalam jawaban kepada ANTARA di Jakarta, Minggu, menjelaskan bahwa air merupakan sumber daya alam yang tidak hidup tapi dapat diperbaharui dan perlu usaha masif untuk menjaga kelangsungannya.
Namun, di setiap wilayah memiliki karakteristik masing-masing dalam upaya penampungan air dengan Indonesia yang berbentuk negara kepulauan memiliki kecenderungan masa tampung air tanah yang terbatas dan akan lebih cepat mengalir ke laut. Berbeda dengan negara yang memiliki landasan kontinen atau benua.
"Saat ini indeks kelangkaan air kita cenderung naik, khususnya di Pulau Jawa, padahal di satu sisi Indonesia merupakan negara dengan curah hujan yang tinggi. Tentu ada yang salah atau kurang dengan hal ini, kita harus bener-bener menjaga lingkungan dan melakukan usaha-usaha perbaikan DAS sehingga indeks kerentanan air nya semakin membaik," katanya.
KLHK sendiri akan mendorong isu mengenai upaya menjaga kondisi hutan dalam forum World Water Forum ke-10, yang akan diadakan di Bali pada 18-25 Mei 2024, sebagai bagian menjaga keberlangsungan pemenuhan kebutuhan makanan, energi dan air.
Di antaranya akan dipaparkan juga upaya rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) yang sudah dilaksanakan sejauh ini, termasuk di wilayah daerah aliran sungai (DAS).
"Salah satu tusi utama dari Kementerian LHK adalah melakukan usaha konservasi sumber daya air dengan melakukan kegiatan RHL, baik yang bersifat vegetative maupun yang bersifat sipil teknis," kata Sigit.
Rehabilitasi lahan di kawasan DAS sendiri dilakukan KLHK di bawah Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (Ditjen PDASRH) yang berfokus kepada lahan kritis, daerah resapan air dan kerawanan bencana.
"Dari tiga parameter tersebut kita bisa melihat bahwa daerah resapan air merupakan salah satu parameter penyusun sasaran lokasi kegiatan RHL, artinya bahwa Kementerian LHK sudah menjadikan isu konservasi sumber daya air menjadi isu yang wajib ditangani salah satunya dengan melakukan RHL tersebut," jelasnya.
World Water Forum adalah pertemuan internasional yang khusus membahas isu ketahanan dan tata kelola air yang berkelanjutan. Untuk, WWF ke-10, Indonesia sebagai tuan rumah mengambil tema "Water for Shared Prosperity".
Baca juga: KLHK siap paparkan peran hutan bagi pemenuhan air di World Water Forum
Baca juga: Kebijakan "Zero Delta Q" jadi gagasan Indonesia di World Water Forum
Baca juga: Kemenkominfo dan BSSN kerja sama jaga keamanan siber World Water Forum
Sumber: ANTARA