"Event-event penting di suatu daerah, termasuk di Bali, tidak boleh terpisah dengan masyarakatnya. Artinya, masyarakat harus mendapatkan manfaat," kata Indra saat Konferensi Pers "Persiapan Bali sebagai Tuan Rumah WWF Ke-10" yang dipantau secara daring dari Jakarta, Selasa.
Indra menjelaskan bahwa pemuda di Bali dilibatkan untuk menciptakan suasana kondusif, sehingga tidak mengganggu dan menodai citra Bali selama penyelenggaraan WWF. Pemuda juga dilibatkan dalam acara sampingan (side event) saat delegasi WWF berkunjung ke tempat tertentu.
Tidak hanya itu, pemuda juga dilibatkan dalam forum diskusi mengenai air untuk kesejahteraan bersama. Pemerintah Provinsi Bali telah mengundang perguruan tinggi untuk ikut dalam forum diskusi terbuka yang akan digelar bersamaan dengan rangkaian WWF Ke-10.
Baca juga: Bali siap selenggarakan World Water Forum Ke-10
Baca juga: Bali tunjukkan budaya menghormati air untuk delegasi World Water Forum
"Sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton sebuah event di Bali, tapi mereka ikut berpartisipasi, bahkan mereka mendapatkan knowledge (pengetahuan) dari event yang sangat penting ini," ucap Indra.
Sementara itu, UMKM dilibatkan di beberapa segi. Misalnya, dari segi transportasi, pemerintah setempat memprioritaskan pelaku bisnis transportasi di Bali untuk memenuhi kebutuhan alat transportasi.
Selain itu, hotel dan restoran yang akan menyajikan hidangan untuk delegasi WWF juga didorong untuk menggunakan produk-produk pertanian lokal.
"Boleh menggunakan produk dari luar, sepanjang tidak tersedia di Bali. Jadi, kalau masih tersedia di Bali, gunakan, serap ini semua, sehingga mereka bisa merasakan manfaat," kata Indra.
Tidak hanya itu, UMKM juga dioptimalkan untuk memasok cenderamata. Indra menegaskan cenderamata yang akan dibawa pulang oleh delegasi WWF Ke-10 berasal dari pelaku industri kerajinan di Pulau Dewata.
"Kemudian dalam setiap event besar, itu selalu ada ruang di mana peserta akan menghadiri tempat-tempat pameran, di situ aneka produk UMKM Bali dipajangkan. Itu selalu tersedia," imbuhnya.
Pameran produk UMKM lokal yang sudah dikurasi juga bakal dipajang di Nusa Dua, tempat WWF tahun ini dihelat. "Kita harus menghubungkan antara aktivitas ekonomi masyarakat dan event penting pariwisata," ucapnya.
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).