Ignatius di Kabupaten Badung, Bali, Rabu, menyampaikan agenda pengambilan kartu identitas dapat dilakukan seluruh jurnalis yang sudah diterima pendaftarannya mulai siang ini, namun terpantau media asing hingga kini belum melakukan pengambilan kartu identitas.
“Sudah bisa diambil, pengambilannya di Santika Hotel Siligita ada ruangan khusus pengambilan sesuai labelnya nanti diambil saja pada 15-18 Mei pukul 10.00 Wita sampai 17.00 Wita,” kata dia.
“Untuk media asing penukaran kartu identitas bisa hari ini tapi belum ada karena mereka banyak yang belum ada perwakilan di sini jadi pengambilannya mungkin mepet dekat acara,” sambungnya.
Iganitius menyebut sejak 16 April 2024 lalu ratusan jurnalis dari berbagai media sudah melakukan pendaftaran, namun karena World Water Forum memiliki persyaratan tertentu maka hanya yang memenuhi ketentuan yang diterima.
Saat ini panitia mencatat sebanyak 614 jurnalis diterima pengajuannya, di mana 59 orang di antaranya adalah jurnalis media asing seperti dari Australia, Prancis, Timor Leste, Aljazair, dan negara-negara Eropa.
“Mereka sudah mendaftar jauh-jauh hari, ada juga yang belum diterima karena kami juga saring verifikasi ada beberapa yang tidak lolos karena data kurang lengkap, kalau data lengkap pasti kami terima,” ujarnya.
Hingga sore ini terpantau puluhan jurnalis dari media lokal dan nasional melakukan pengambilan kartu identitas berbekal surat undangan berkode dan kartu identitas seperti KTP elektronik.
Panitia menyebut tak ada kendala pada proses penukaran hari pertama, sebab 70 persen kartu identitas sudah tercetak dan siap diambil.
“Pastinya sebelum acara dimulai sudah semua tercetak, saat ini sudah 70 persen tercetak identitas media dan mereka bagi yang belum, bisa bertanya ke kami juga melalui kontak yang disediakan,” kata Ignatius.
Ia memprediksi proses pengambilan kartu identitas media akan ramai pada 17-18 Mei menjelang pembukaan World Water Forum ke-10, sehingga diingatkan agar segera mengambil sebab selama kegiatan hingga 25 Mei mendatang diwajibkan menggunakan identitas tersebut.
“Identitas tidak boleh dipindahtangankan atau rusak, karena di sana sudah ada nama dan foto yang melekat sehingga tidak bisa dipindahtangankan karena kami cek, nanti saat masuk ke akses media center kami pasti ada pengecekan,” tegasnya.
Panitia mengimbau agar segala peraturan selama berlangsungnya perhelatan World Water Forum dapat diikuti, apabila kekurangan bahan pemberitaan panitia juga telah menyediakan foto, video, siaran langsung, dan berita terkait yang dapat dijadikan rujukan.
Baca juga: Kemenkumham Bali data 9.477 orang delegasi hadiri World Water Forum
Baca juga: Menkominfo sebut Elon Musk akan bertemu dengan presiden di Bali
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).