Kepolisian Republik Indonesia menyiapkan sebanyak 1.000 personel Brimob untuk mengantisipasi situasi kontinjensi/darurat selama perhelatan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, 18-25 Mei 2024.
"Untuk mengantisipasi situasi kontinjensi, kami telah menyiapkan 1.000 personel Brimob yang siap siaga untuk digerakkan kapanpun dibutuhkan," kata Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Polisi Fadil Imran saat apel gelar pasukan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum ke-10 di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Rabu.
Fadil menjelaskan pola pengamanan akan diselenggarakan dengan mengedepankan keterpaduan strategi pengamanan di Bali dan dua kawasan penyangga yakni Polda Jawa Timur dan Polda Nusa Tenggara Barat.
Di Bali sendiri, pengamanan dibagi menjadi lima kawasan utama yaitu klaster Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Kuta, Jimbaran dan Sanur.
Untuk pengamanan rute hingga akomodasi para delegasi, terdapat pembagian area tugas pengamanan VVIP dan akomodasi ada pada Paspampres yang bertanggung jawab pada ring 1, Polisi Militer bertanggung jawab pada ring 2 dan Polri bertanggung jawab pada ring 3 serta pengamanan tamu VIP.
Untuk pengamanan rute hingga akomodasi para delegasi, terdapat pembagian area tugas pengamanan VVIP dan akomodasi ada pada Paspampres yang bertanggung jawab pada ring 1, Polisi Militer bertanggung jawab pada ring 2 dan Polri bertanggung jawab pada ring 3 serta pengamanan tamu VIP.
Fadil menyampaikan Forum Air Dunia akan dihadiri oleh 43 kepala negara, empat perwakilan organisasi internasional, 194 menteri negara dan menteri kabinet Indonesia Maju serta menargetkan 17.000 peserta dari 170 negara yang akan mengikuti 280 sesi atau kegiatan pararel dengan pembahasan isu prioritas yaitu upaya konservasi ketersediaan air bersih dan sanitasi ketahanan pangan dan energi hingga mitigasi bencana.
Guna mengamankan seluruh rangkaian kegiatan KTT World Water Forum ke-10 ini, TNI-Polri telah membentuk komando gabungan terpadu pengamanan operasi kepolisian terpusat Puri Agung 2024 selama 10 hari mulai dari tanggal 17 Mei sampai dengan 26 Mei 2024.
Operasi pengamanan tersebut didukung oleh Badan Intelijen Negara, Badan Strategis Intelijen Negara, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, Kementerian Lembaga, Pemerintah Daerah serta unsur pengamanan lainnya.
Dalam pelaksanaan operasi kepolisian ini Polri melibatkan 5.791 personel dengan dukungan berbagai sarpras modern yang terintegrasi melalui Command Center Polri dengan menjamin keamanan VVIP dan VIP mulai dari kedatangan akomodasi sampai dengan kepulangan.
Fadil meminta personel gabungan untuk meningkatkan soliditas dan keterpaduan antara unsur terkait, koordinasi dan komunikasi harus terjalin dengan baik agar seluruh rangkaian kegiatan pengamanan dapat berjalan secara optimal sebagaimana pengamanan event internasional yang pernah dilaksanakan di Bali sebelumnya.
"Keberhasilan pengamanan ini merupakan pertaruhan Indonesia di mata internasional," katanya.
Oleh sebab itu, kata Kabaharkam Polri Fadil Imran, seluruh personel harus tetap fokus dan senantiasa waspada prediktif serta responsif terhadap berbagai potensi ancaman sekecil apapun mulai dari unjuk rasa, permasalahan lalu lintas, serangan teror sampai dengan situasi kontingensi terorisme maupun bencana alam yang mungkin terjadi di luar prediksi.
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).