“Ada penari Pendet seperti biasa untuk kepala negara dan kepala pemerintahan, tanggal 18 Mei malam,” kata dia saat dihubungi di Denpasar, Kamis.
“Jadi kalau tanggal 17 Mei itu delegasi biasa berdatangan, tetapi untuk presiden, perdana menteri, kepala pemerintahan, 18 Mei malam baru berdatangan, jadi penari 18 malam dan 19 sejak pagi,” sambungnya.
Disbud Bali memastikan para penari yang terdiri atas remaja putri berusia sekitar 17 tahun itu saat ini sudah siap, mereka berasal dari Sanggar Gita Lestari dan Sanggar Kokar Bali yang kerap digandeng Pemprov Bali untuk kegiatan serupa.
Nantinya para penari sebanyak 22 orang akan bersiap di landasan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan riasan Tari Pendet dan menari setiap delegasi VVIP tiba.
“Sama seperti G20 dan KTT AIS, kalau terlalu banyak juga tidak bagus, jadi itu satu tim 22 orang penari misalnya ada datang ya mereka sambut, saya sudah siapkan dua tim,” ujar Arya.
Disbud Bali bercermin dari perhelatan G20 dimana saat itu mereka menyiapkan 10 tim penari Pendet karena banyaknya kepala negara yang hadir, sementara saat ini dilihat tidak sebanyak saat itu sehingga jumlah penari hanya 22 orang dalam satu tim dan hanya ada dua tim.
“Iya mereka sudah bersiap 18 Mei malam, mungkin itu satu grup dulu untuk menjemput beberapa delegasi, besoknya tim lain lagi agar tidak capek,” kata dia.
Sejauh ini total 44 penari Bali tersebut dijadwalkan hanya untuk menyambut kedatangan kepala negara, sementara untuk kepulangan tidak ada penari yang ikut, namun nantinya bergantung dari permintaan.
Perhelatan World Water Forum akan berlangsung 18-25 Mei 2024, Pulau Dewata kembali ditunjuk sebagai lokasi utama penyelenggaraan pertemuan internasional bertema Water for Shared Prosperity dengan target peserta 30.000 orang dari 172 negara.
Baca juga: Disbud Bali: 1.700 delegasi World Water Forum ikut Segara Kerthi
Baca juga: Jasamarga Bali terapkan jalur khusus delegasi World Water Forum
Baca juga: Polri siapkan 1.000 Brimob antisipasi "kontijensi" World Water Forum
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).