RRI

  • Beranda
  • Berita
  • BWS Malut Bangun Kolaborasi Sukseskan World Water Forum ke-10

BWS Malut Bangun Kolaborasi Sukseskan World Water Forum ke-10

29 Februari 2024 13:56 WIB

KBRN, Ternate: Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara terus membangun sinergi dan kolaborasi menyukseskan World Water Forum ke-10 tahun 2024.

Kepala BWS Maluku Utara, Kalpin Nur mengatakan bahwa World Water Forum merupakan ajang yang ditunggu-tunggu. Ajang internasional itu akan digelar di Bali pada Mei mendatang.

"Ajang ini sangat kita tunggu-tunggu, ini sangat penting, karena air adalah salah satu sumber kehidupan", kata Kalpin. "Perang dunia bisa saja terjadi karena permasalahan air. Itu salah satu kenapa pentingnya air"

Kepala BWS Malut, Kalpin Nur saat menjadi narasumber dialog terkait World Water Forum di studio Pro 4 RRI Ternate, Kamis (29/2/2024). (Foto: Zoel Radeng).

Untuk itu, dalam menyambutnya, Kalpin mengatakan dukungan pemerintah daerah sangatlah penting. Kegiatan tersebut menurut dia harus menjadi ajang promosi isu-isu air di Maluku Utara secara global.

Karena pada ajang tersebut puluhan perwakilan negara-negara besar akan hadir dan melihat lebih dekat bagaimana potensi air Indonesia. Ada puluhan booth termasuk museum yang berhubungan dengan air yang akan dihadirkan saat ajang itu berlangsung.

"Saya tidak mampu berbuat apa-apa tanpa ada dukungan dari pemerintah daerah terhadap kegiatan ini", ujarnya.

Ketua KNPI Kota Ternate, Sahmar Ishak mengatakan, ketersediaan air menjadi salah satu persoalan penting kota ini. Diakuinya sejumlah sumur resapan sudah dibangun, namun perlu adanya upaya pelestarian pemerintah terhadap sumber air yang ada.

"Kami mungkin bisa mengusulkan peraturan daerah kepada pemerintah terkait dengan regulasi konservasi air ini terutama embung konservasi", ucapnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly menyatakan dukungannya terhadap World Water Forum ke-10 dan ketersediaan air di Ternate.

Air bersih kata dia, menjadi persoalan setiap daerah di dunia. Tinggal bagaimana kebijakan setiap daerah untuk melindungi, memproteksi, melakukan konservasi terhadap keberadaan air ini.

Untuk perlindungan, konservasi dan pemanfaatan air tanah, Pemkot kata Rizal sudah memiliki sejumlah regulasi terkait itu. Itu menjadi komitmen nyata Pemkot yang sudah dipersiapkan dalam dokumen RPJMD 2021-2026.

"Contoh kecilnya, kebijakan izin mendirikan bangunan sudah kami ubah. Setiap warga yang membangun tidak pada peruntukan ruang yang diamanatkan dalam tata ruang wilayah maka itu tidak bisa dikeluarkan izinnya", kata Rizal, menjelaskan.

Kemudian ada beberapa instrumen lain bagaimana pemerintah berupaya menjaga keberadaan air agar tetap eksis baik aspek kuantitas dan kualitasnya untuk hari ini dan jangka panjang. 

"Itu salah bentuk program nyata dalam rangka menjaga konsistensi keberadaan air tanah pada cekungan-cekungan atau lokasi yang sudah ditetapkan", kata Rizal.

Pewarta: Syakir Saleh S.I.Kom
Editor: Dhavi Baba
Sumber: RRI