KBRN, Banjarmasin : Sebagai bagian dari persiapan jelang World Water Forum ke-10 di Bali pada Mei 2024, Kementrian PUPR menggelar sosialisasi informasi dan Forum Group Discussion bersama stakeholder terkait dalam sumber daya air, kegiatan berlangsung di, salah satu hotel di kota Banjarbaru, Kalsel, Jumat (15/12/2023).
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya, mengatakan, dalam kegiatan ini membahas isu-isu lokal yang menjadi bagian isu global guna menjaga konservasi dan keberlangsungan sumber daya air.
"Harapannya dari pertemuan kita ini bersama akademisi, pemerintah, masyarakat dan juga media, bisa merumuskan segala masalah apa yang ada di sini kemudian kita bahas bersama kira-kira bagaimana kita mengatasimasalah yang ada adakah langkah-langkah dirumuskan untuk Penanganan untuk sumber daya air kita," kata Putu disela kegiatan.
Khusus di Kalsel, kata Putu Eddy, isu yang menjadi atensi dibahas adalah adanya masalah daya rusak air seperti banjir ,tanah longsor, hingga banjir rob, juga kekeringan, yang memang juga menjadi isu nasional saat ini.
"Airnya ada, tapi tidak tersebar secara merata, sehingga beberapa tempat itu bisa menjadi masalah. Ada yang banjir, ada pula kekeringan,” katanya.
Meski demikian, Putu Eddy mengatakan pihak terkait sudah menyiapkan sejumlah upaya untuk penanganan.
“Semoga seteah FGD ini masalah-masalah yang ada bisa dicarikan sama-sama jalan solusinya,” harapnya.
Sementara Kepala Balai Teknik Rawa, Riza Fahlefi mengatakan, sejumlah isu yang dibahas dalam FGD kemudian akan dipilah.
“Isu yang tidak bisa diselesaikan dalam FGD, bakal dibawa ke tingkat yang lebih tinggi pada World Water Forum ke-10 di Bali,” tambahnya.
World Water Forum merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan dan penanganan masalah air. Forum itu digelar oleh World Water Council dan Pemerintah Indonesia.
Tahun depan, Indonesia menjadi tuan rumah. Lokasinya perhelatan ada di Bali. Tema yang diusung dalam gelaran WWF ke-10 ini adalah “Water for Shared Prosperity”. Dengan membawa harapan bahwa World Water Forum menjadi ajang berbagai stakeholder dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan inovasi merespon berbagai tantangan pengelolaan air secara global.
Pemerintah menargetkan kehadiran kepala negara, menteri, 10 dibu delegasi dan 30 ribu peserta (termasuk partisipan, pengunjung pameran tentang air dan UMKM) dari 172 negara yang terdiri dari unsur-unsur pemerintah, parlemen, swasta, akademisi, praktisi, asosiasi, dan masyarakat pada lingkup nasional dan internasional.
Indonesia selaku tuan rumah World Water Forum ke-10, mendorong penguatan pembahasan ke dalam empat isu penting.
Isu pertama, para pemimpin dunia agar berkontribusi melalui kebijakan politik tentang air beserta solusinya. Kedua, kebijakan yang menyatakan pentingnya air bersih dan sanitasi untuk semua.
Isu ketiga, mendorong kerja sama internasional dalam Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi atau Integrated Water Resources Management (IWRM) khususnya dalam Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).
Keempat, keterkaitan antara air, pangan, dan energi. Hal ini harus diprioritaskan pada tingkat kebijakan dan harus sejalan dengan kondisi dan kebutuhan nasional yang berbeda-beda.
Pewarta: Dicky Munadi
Editor: Yunan Tanjung
Sumber: RRI