"Saya kira persiapan-persiapannya sudah baik, sudah paham siapa berbuat apa, bila terjadi ini kira-kira begini, dan terjadi di sana begini, siapa di sini dan seterusnya," kata Luhut usai memimpin Tactical Floor Game (TFG) di Denpasar, Jumat.
TFG pengamanan kepala negara yang menjadi tamu very very important person (VVIP) pada kegiatan World Water Forum Ke-10 itu dilaksanakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Yudomo, Kepaon, Kota Denpasar dengan dihadiri oleh para Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI dan Polri, instansi pemerintah serta pihak terkait lainnya.
Menurut Luhut, terkait persiapan pelaksanaan World Water Forum (WWF) Ke-10 yang akan berlangsung di Bali dari 18-25 Mei 2024 itu sudah berjalan dengan baik.
"Saya kira model TTG ini sangat baik untuk kita bisa memastikan bahwa setiap prajurit dan setiap komandan lapangan, paham tugas-tugas yang harus mereka lakukan kalau keadaan situasi begini dan begitu," ucap Luhut.
Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih dari 30.000 itu dari 148 negara negara dapat berjalan dengan baik.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II Marsdya TNI M Khairil Lubis menambahkan, melalui pelaksanaan TFG ini untuk menggambarkan pengamanan yang dilakukan terhadap para kepala negara dan delegasi peserta WWF.
Pengamanannya menyangkut di hotel tempat menginap yang di dalam ITDC maupun di luar ITDC. Begitu juga dengan pengamanan dalam perjalanan menuju ke lokasi acara saat pembukaan WWF, gala dinner di Garuda Wisnu Kencana dan acara di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai dapat berjalan dengan aman dan lancar.
"TNI, Polri beserta pemangku kepentingan lainnya harus memvisualisasikan pelaksanaan di tempat itu bagaimana komposisi, disposisi, apa yang dilakukan ring 1, ring 2 dan ring 3 agar semua berjalan dengan baik tanpa gangguan," ucapnya didampingi Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar dan Kapendam IX/Udayana Kol Inf Agung Udayana itu.
Ia menambahkan, begitu juga dengan delegasi WWF lainnya agar tidak terganggu protokoler yang begitu ketat.
"TFG ini untuk memastikan siapa berbuat apa, bagaimana kekurangannya dan dimana, sehingga bisa ditutupi untuk lebih menyempurnakan dalam pelaksanaannya," kata Khairil.
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).