KBRN, Jakarta: Indonesia menyiapkan platform diskusi pengelolaan air global dalam forum World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Forum ini berlangsung sejak 18 hingga 25 Mei mendatang.
“Forum ini merupakan kesempatan bagi negara-negara berbagi pengalaman, inovasi, serta solusi. Terutama dalam pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air," kata Sekjen Kementerian PUPR Mohamad Zainal Fatah saat dialog publik di TVRI Jakarta.
WWF ke-10 mengusung tema “Water for Shared Prosperity”. Indonesia diharapkan menunjukkan kepemimpinan, serta komitmen dalam upaya global mengatasi tantangan pengelolaan air.
“WWF ke-10 terdiri dari tiga proses utama yaitu proses politik, regional, dan tematatik melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait. Proses Tematik terdiri 6 sub-tema yang akan didiskusikan bersama untuk mencari common goals secara global,” ucapnya.
Enam sub-tema meliputi Water Security and Prosperity, Water for Humans and Nature, Disaster Risk Reduction and Management Governance. Selanjutnya Cooperation and Hydro-diplomacy, Sustainable Water Finance, dan Knowledge and Innovation.
Sementara, Proses Regional meliputi Asia Pasifik, Amerika, Afrika, dan Mediterania. Untuk Proses Politik terdiri dari 5 tingkat, yaitu Head of States, Parliamentarian, Ministerial, Local Authorities, dan Basin Authorities.
“Setiap negara memiliki permasalahan dan fokus pengelolaan air masing-masing, sehingga pendekatan komprehensif secara regional perlu untuk dilakukan. Untuk proses politis, kebijakan pengelolaan air akan dibahas bertingkat mulai dari pelaksana hingga Kepala Negara,” katanya.
Harapan yang ingin dicapai yakni terciptanya komitmen global yang kuat untuk mengatasi tantangan pengelolaan sumber daya air. Selain itu, mendorong aksi lebih efektif, berkelanjutan, serta memperkuat kerja sama internasional.
“Melalui forum ini, Indonesia ingin mengangkat 4 deliverables outcomes yang akan menjadi legacy yaitu pendirian COE, pengarusutamaan IWRM. Selain itu, dilakukan penetapan WLD dan pencantuman dalam deklarasi serta aksi bersama sebagai tindak lanjut konkrit WWF ke-10".
Pewarta: Nurana Diah Dayanti
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI