RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Jejak Singkat Sejarah WWF dari Maroko hingga Indonesia

Jejak Singkat Sejarah WWF dari Maroko hingga Indonesia

25 April 2024 14:20 WIB
Jejak Singkat Sejarah WWF dari Maroko hingga Indonesia
Salah satu danau di Indonesia. (Foto: Istimewa)

KBRN, Jakarta: Acara World Water Forum (WWF) merupakan acara kelas internasional yang rutin diselenggarakan. Pada tahun 2024 merupakan kali sepuluh forum ini diadakan nantinya pada 18-25 Mei 2024 di Bali, Indonesia.

Seperti diketahui, WWF pertama kali digelar pada 1997 dengan Kota Marrakesh, Maroko bertindak sebagai tuan rumah (host country). Dan World Water Council (WWC) selaku co-host-nya. 

Pertemuan selanjutnya kemudian dilakukan setiap 3 tahun sekali dengan mengundang peserta dari berbagai sektor. Baik pemerintahan, akademisi, NGO, swasta, maupun water communities lainnya.

WWF kedua di Kota Den Hag Belanda pada 2000. Kemudian berturut-turut Jepang pada 2003, Meksiko 2006, Istanbul 2009, Marseille Prancis 2012, Korea Selatan 2015, Brazil 2018, dan Senegal pada 2022.

World Water Forum digelar dengan tujuan utama untuk memperkuat kolaborasi dan kemitraan global untuk mencari jalan dan mengatasi tantangan air dan sanitasi. Selain itu ada beberapa tujuan turunan yang ingin dicapai dalam setiap gelarannya. 

Pertama adalah meningkatkan nilai strategis air dengan membangun komitmen politik dalam pemajuan manajemen air dan sanitasi (SDGs 6). Kedua, meningkatkan awareness terhadap air sebagai critical concern global. 

Sementara ketiga adalah sebagai multi-stakeholder event untuk mendiskusikan dan berbagi pengalaman. Serta mengembangkan pengetahuan dan praktik baik dalam tata kelola air dan sanitasi.

Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja mengatakan, WWF ke-10 di Bali nanti menjadi kesempatan emas. Terutama bagi Indonesia mendorong dan memimpin dunia mengatasi persoalan air. 

Dalam bidang ini Indonesia siap memberi pengaruh besar kebijakan. “Dan sejak awal pada berbagai forum Indonesia memang konsisten mendorong persoalan air untuk dibahas di level tertinggi," kata dia.

Andra menyebut, pada pertemuan itu Indonesia akan mengungkap banyak hal terkait pengelolaan air yang menjadi kunci di berbagai banyak sektor. Mulai dari ekonomi, sosial budaya maupun sektor lainnya.

“Poin terakhir karena harus kita akui, banyak danau atau situ yang hilang baik di Indonesia maupun negara lain. Dan ini menjadi penting untuk dibahas karena danau menjadi salah satu sumber baku, energi bahkan pengendali banjir,” ujar Endra.

Pewarta: Ryan Suryadi
Editor: Mosita
Sumber: RRI