KBRN, Bali: Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengakui World Water Forum Ke-10 membawa berkah untuk pengusaha hotel. Hal ini disampaikan Ketua PHRI Kabupaten Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya.
PHRI meyakini World Water Forum Ke-10 memberikan dampak besar terhadap geliat ekonomi Bali khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Salah satunya terlihat di sektor akomodasi di mana tingkat okupansi hotel di Bali, khususnya kawasan Nusa Dua, sangat tinggi," katanya, Sabtu (18/5/2024).
Ia mengatakan, pelaksanaan event-event meetings, incentives, conferences, and exhibitions tourism (MICE) internasional akan memberikan dampak yang besar. "Ini tentunya menjadi berkah bagi Bali," ucapnya.
World Water Forum ke-10 Indonesia dihadiri oleh kepala negara atau kepala pemerintahan negara undangan dan organisasi internasional. Forum yang mengusung tema "Water for Shared Prosperity" itu akan dihadiri lebih dari 35 ribu peserta.
Rai mengatakan, hotel-hotel di kawasan Nusa Dua tempat konferensi berlangsung tingkat okupansinya menyentuh angka 100 persen. Tidak hanya di kawasan Nusa Dua, tetapi juga berdampak pada hotel-hotel di luar kawasan, seperti Jimbaran, Kuta, Sanur, dan Ubud.
"Hal itu juga akan berdampak lebih luas ke pelaku usaha lainnya, seperti usaha restoran," ujar Rai. Hal senada dikatakan Ketua PHRI BPD Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Ia mengatakan, dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan World Water Forum tidak saja memberi dampak langsung terhadap tingkat hunian hotel di Bali. Tapi juga promosi Bali sebagai destinasi pariwisata favorit dunia.
“Untuk itu saya selaku Ketua PHRI BPD Bali, berharap agar penyelenggaraan acara-acara seperti halnya World Water Forum yang dilaksanakan di Bali. Kami yakin seluruh stakeholder pariwisata di Bali akan sangat mendukung,” ujarnya.
Pewarta: Allan
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI