KBRN, Jakarta: Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon merasa 'speechless' (kagum), melihat kesiapan Indonesia menggelar WWF Ke-10 2024 Bali. Perhelatan WWF Bali, diakui Loic, jauh lebih profesional dibanding penyelenggaraan WWF sebelumnya.
"Sejak awal 30 tahun lalu, ini yang paling profesional. Paling efisien yang pernah saya lihat," kata Loic dalam keterangan persnya, dikutip Minggu (19/5/2024).
Bahkan, Loic turut andil mengikuti acara ritual Segara Kerthi dan perayaan Tumpek Uye. Diketahui, upacara adat Bali itu mengawali acara WWF ke-10 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura, Denpasar, Sabtu (18/5/2024).
Dalam kegiatan itu, ribuan delegasi WWF meramaikan prosesi pemuliaan terhadap air menurut tradisi Hindu di Bali. "Saya yakin kegiatan ini upacara yang luar biasa," ucap Loic.
Tidak hanya itu, Loic menilai, WWF ke-10 di Bali akan menjadi penanda kejayaan diplomasi Indonesia. "Forum ini akan menjadi diplomatic victory untuk Indonesia," ujar Loic.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya menjelaskan, tujuan utama dari upacara ini adalah untuk merawat dan menyucikan laut. Yakni sebagai sumber air dan habitat berbagai makhluk hidup.
"Terima kasih dan selamat datang di Bali. Bali selain memiliki alam yang indah, tapi juga punya kearifan lokal yang adiluhung," ucapnya saat hadir dalam Balinese Water Purification Ceremony WWF 2024 di Bali, Sabtu (18/5/2024).
"Di mana keseharian masyarakat Bali menyatu dengan tradisi. Adat dan budaya."
Made menyebutkan, pelaksanaan upacara ini juga bertepatan dengan hari besar keagamaan Hindu 'Rahina Tumpek Uye'. Yakni hari suci dalam tradisi Bali yang dipersembahkan untuk memuliakan satwa.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Allan
Sumber: RRI