KBRN, Nusa Dua: Indonesia berkomitmen melanjutkan Hydro Diplomacy atau Diplomasi Air di kancah dunia pascamenjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10. Komimtn itu salah satunya diwujudkan dalam peran sebagai anggota 'Inisiatif Prancis' dengan tema utama mengenai penanganan isu air.
“Kemlu bukan Kementerian lembaga eksekutor, tapi secara konsisten melaksankan Hydro Diplomacy. Karena itu, kami menjadi salah satu anggota Inisiatif Prancis yang mereka akan kenalkan di bulan September, diberikan judul “One Water Summit”,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat, dalam konferensi pers di Media Center WWF ke-10, Minggu (19/05/2024) di Nusa Dua, Bali.
Tri memastikan, berbagai isu mengenai air tetap menjadi fokus Indonesia untuk digulirkan hingga di tingkat global. “Ada beberapa inisiatif negara-negara lain bisa kita manfaatkan untuk kepentingan Hydro Diplomacy,” ucapnya.
Sisi lain, Tri menyebut, komitmen melanjutkan Hydro Diplomacy juga diwujudkan dengan berbagai hasil konkret disepakati pada WWF ke-10. Perihal ini, Indonesia dan Dewan Air Dunia (WWC) menyepakati berbagai langkah lanjutan menjamin pelaksanaan proyek-proyek konkret tersebut.
Sedangkan, pada tingkat perwakilan, Indonesia juga telah menginstruksikan perwakilan di PBB, memulai langkah-langkah strategis terkait inisiasi 'Hari Danau Internasional'. Indonesia menginstruksikan perwakilannya bersama negara-negara mitra memulai berbagai langkah strategis.
“Untuk menjadi negara co-sponsor dari rancangan resolusi tersebut, harapannya dalam Sidang Majelis Umum PBB Oktober mendatang dapat disahkan seluruh negara anggota. Yaitu, untuk menjadi Hari Danau internasional yang akan dirayakan setiap tahun,” kata Tri Tharyat.
“Akan ada review antara Indonesia dan WWC dalam waktu enam bulan. Sehingga, pertemuan WWF Ke-10 ini akan kita lakukan asesmen atau kajian terhadap proyek-proyek belum berjalan atau sedang berjalan.”
Pewarta: Jayanti Retno Mandasari
Editor: Rini Hairani
Sumber: RRI