KBRN, Denpasar: Pemerintah Indonesia menjamu para kepala negara dan para delegasi World Water Forum Ke-10 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK). Para tamu dijamu makan malam dengan menu-menu sajian khas nusantara, seperti soto kudus, Belacang, Beef Tenderloin hingga klapertart.
Sementara bagi mereka yang tidak makan daging menu garangasem ikan bisa menjadi pilihan. Ada juga menu vegetarian yang masih sarat akan kearifan lokal, yakni ada pepes kembang tahu, binte, buntil daun pepaya dan aneka buah-buahan tropis.
Suara teduh gitar Sape khas Suku Dayak, Kalimantan Timur mengawali dimulainya makan malam. Seniman Yuan Prawida yang mengenakan baju tenun dan hiasan kepala khas Kalimantan mengiringi makan malam dengan instrumen lagu pop Indonesia dan mancanegara.
Sambil menikmati makan malam, para tamu dihibur dengan penampilan budaya yang mengusung tema utama acara “Air untuk Kesejahteraan Bersama” dengan mengambil makna air. Air disimbolkan sebagai perubahan, ketenangan, kekuatan, dan sumber kehidupan.
Makna ini tergambarkan dalam narasi, konfigurasi tari tradisi kontemporer, modern, dan akrobat kolosal yang berpadu dengan visual pada tebing dan lantai. Sebagai tuan rumah penyelenggara, tarian khas Bali ditampilkan sebagai pembuka.
Tarian Sumbawa khas Nusa Tenggara Barat dan Melayu menambah kental nuansa Nusantara. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyapa para tamu sebelum dimulainya makan malam dan gelaran seni.
“Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” kata Joko Widodo.
Pewarta: Allan
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI