RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Indonesia Kenalkan Teknologi Bendung Modular di WWF ke-10

Indonesia Kenalkan Teknologi Bendung Modular di WWF ke-10

20 Mei 2024 02:00 WIB
Indonesia Kenalkan Teknologi Bendung Modular di WWF ke-10
Teknologi Bendung Modular menjadi alternatif dalam pembangunan bendung yang lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat. (Foto: Kementerian PUPR)

KBRN, Jakarta: Pemerintah Indonesia akan mengenalkan teknologi Bendung Modular pada perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Teknologi ini dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Bendung Modular ini mengandalkan kepraktisan. Jadi seperti permainan lego, modul-modul sudah kami siapkan, tinggal dirangkai untuk menjadi sebuah bendungan,” ujar James Zulhan, peneliti teknologi Bendung Modular, dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI Minggu (19/5/2024).

Untuk fungsinya, lanjut James, Bendung Modular sama dengan bendungan pada umumnya. Yaitu sebagai tempat penyimpanan air, irigasi dan hydropower. Namun Bendung Modular ini memiliki skala yang lebih kecil.

Teknologi Bendung modular ini menjadi alternatif dalam pembangunan bendung yang lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat. Hal ini karena proses konstruksinya bisa mengurangi ketergantungan terhadap alat berat.

“Seperti kita bangun rumah modular, yang memakai sistem knock down,” kata James.

Menurut James, Bendung Modular ini sudah diuji coba di tiga wilayah, yaitu di Jawa Barat, Lombok, dan Maluku Utara. Pihaknya saat ini sedang menyusun pedoman, yang didalamnya akan memuat persyaratan, kriteria teknis hingga spesifikasinya.

“Jadi memang tidak semua tempat bisa menggunakan teknologi ini,” ucap James.

Menariknya, inovasi Bendung Modular ini telah didaftarkan hak patennya ke Kementrian Hukum dan HAM. “Kalau selama ini teknologi modular baru ada untuk pembangunan rumah, gedung bertingkat, dan jembatan. Sedangkan untuk bendungan belum pernah ada,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri PUPR yang juga Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara WWF ke-10, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa inovasi dan teknologi memang diperlukan dalam pembangunan infrastruktur air. Hal itu sejalan dengan misi penyelenggaraan WWF ke-10 yang ingin mewujudkan air untuk kesejahteraan bersama.


Pewarta: Ellyani Ratnaningsih
Editor: Pessy
Sumber: RRI