RRI

Presiden Dewan Air Dunia: Mari Jadi Pejuang Air

20 Mei 2024 14:06 WIB
Presiden Dewan Air Dunia: Mari Jadi Pejuang Air
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berjabat tangan dengan Presiden World Water Council Loïc Fauchon (ketiga kiri) disaksikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri), Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) seusai membuka World Water Forum ke-10 2024 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). (Foto:Media Center Wolrd Water Forum 2024/Aprillio Akbar/nym/Ist)

KBRN, Nusa Dua: Presiden World Water Council atau Dewan Air Dunia (WWC), Loic Fauchon mengajak masyarakat dunia menjadi pejuang air. Menurutnya, semua orang memiliki kewajiban menghormati alam dan menyediakan air untuk masyarakat. 

“Kita harus menjadi 'pejuang air' dan seluruh dari kita harus menjadi peran itu. Saya ingin mencoba dan meneriakkan kewajiban menghormati alam dan menyediakan air kepada masyarakat,” ujar Fauchon saat menghadiri pembukaan World Water Forum atau Forum Air Dunia (WWF) ke-10 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/05/2024). 

Ia menjelaskan, terdapat tujuh komitmen yang harus dipegang teguh para pejuang air di dunia. Di antaranya, mempromosikan kebijakan keamanan air di seluruh dunia sesuai dengan tanggung jawab.

Kemudian, meyakinkan kedaulatan air memerlukan modifikasi perilaku dan mengubah kebiasaan. “Kami Pejuang Air Dunia ingin meningkatkan desain dan penerapan solusi berbasis alam dan tingkat dasar pertama," ujarnya.

"Ingin menyerukan kepada semua negara menuliskan hak atas air dalam undang-undang konstitusi nasional. Kemudian, peraturan lokal mengusulkan langkah hak atas akses terhadap air dapat ditegakkan."

Fachon menambahkan, sebagai pejuang air maka masyarakat dunia diundang bergabung dalam koalisi air yang akan dipresentasikan pada konferensi PBB. Kemudian, memastikan sebagian besar peraturan dana iklim secara alami ditujukan untuk air dan tanpa membuang air limbah. 

“Kami para pejuang air menyerukan pemilihan internasional guna memastikan pemerintahan yang lebih bersifat aksidental. Dan, sebagai landasan sebuah diplomasi sejati yang membawa perdamaian ke tepi sungai, daripada konflik dan perang ke sungai,” katanya. 

Pada kesempatan itu secara khusus Fauchon mengajak masyarakat dunia  bersama-sama menuliskan masa depan untuk eksistensi air. Utamanya, dengan memberikan berbagai ide baru. 

“Kami membutuhkan Anda, kami ingin menyaksikan ide-ide baru, kami ingin perdebatan baru untuk bersama-sama menulis masa depan air. Jadilah pejuang air dunia pertama, terlibatlah, terutama Anda para pemuda di ruangan ini dan di tempat lain,” ucapnya.

Pewarta: Jayanti Retno Mandasari
Editor: Rini Hairani
Sumber: RRI