“Global Water Fund tadi, banyak (negara) yang sudah menunjukkan keinginannya,” ujar Firdaus dalam konferensi pers di Badung, Bali, Senin.
Firdaus mengungkapkan sejumlah negara yang berpotensi mendukung pendirian Global Water Fund, yakni China, Korea Selatan, Jepang, Belanda, serta Amerika Serikat. Negara-negara tersebut, kata Firdaus, merupakan negara dengan kemampuan fiskal yang kuat.
“Negara tetangga kita juga melihat (Global Water Fund). Singapura melihat bahwa investasi di sektor air Indonesia itu juga paling seksi dibandingkan dengan negara lain,” kata Firdaus.
Selain Singapura, Thailand dan Malaysia juga memiliki minat yang sama terkait dengan pendirian Global Water Fund.
Menurut Firdaus, yang memicu ketertarikan dari negara-negara tersebut adalah adanya inisiatif dan komitmen politik dari para pemimpin negara.
“Inisiatif tanpa komitmen politik tidak akan menjadi apa-apa,” ujar Firdaus.
Melalui World Water Forum, Firdaus mengatakan bahwa negara-negara lain telah melihat keseriusan dan komitmen Indonesia dalam rangka mengatasi isu air.
“Presidennya turun tangan, Menko-nya turun, semuanya turun. Jadi, mereka (negara lain) lihat komitmen yang sangat kuat dari Indonesia,” kata Firdaus.
Dengan demikian, ia berharap melalui World Water Forum, dapat tercapai kesepakatan lanjutan terkait Global Water Fund. Firdaus meyakini, langkah tersebut dapat menjadi solusi untuk mengatasi hambatan fiskal terkait proyek-proyek air.
“Makanya kita punya beberapa high level panel (panel tingkat tinggi) yang akan membahas itu (Global Water Fund),” kata Firdaus.
Pemerintah Indonesia mendorong pembentukan Global Water Fund di ajang World Water Forum ke-10, untuk merespons ketimpangan anggaran dan mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6, yaitu pemenuhan akses air bersih dan sanitasi bagi semua.
Baca juga: Jokowi ajak dunia wujudkan tata kelola air inklusif dan berkelanjutan
Baca juga: Satgasud kerahkan alutsista untuk pengamanan dan memodifikasi cuaca saat World Water Forum di Bali
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).