RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Indonesia Tunjukkan Konservasi Mangrove pada Delegasi WWF

Indonesia Tunjukkan Konservasi Mangrove pada Delegasi WWF

20 Mei 2024 20:31 WIB
Indonesia Tunjukkan Konservasi Mangrove pada Delegasi WWF
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menjelaskan proses pembibitan mangrove kepada Utusan Khusus Prancis Barbara Pompili (kedua kanan) dan Secretary General of the Convention on Wetlands Musonda Mumba (kanan), Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere (belakang kanan), Perdana Menteri Tajikistan Qohir Rasulzoda (belakang kiri) saat kegiatan Leaders' Visit rangkaian World Water Forum ke-10 2024 di kawasan mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Senin (20/5/2024). (Foto: Media Center World Water Forum 2024)

KBRN, Denpasar: Presiden Jokowi dan pemimpin negara peserta World Water Forum Ke-10 mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali pada Senin (20/5/2024). Tahura merupakan kawasan rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove.  

Kawasan ini mengimplementasikan prinsip ajaran Bali, Tri Hita Karana, yang mengedepankan keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. Berbeda dari saat KTT G20 tahun 2022 lalu, Presiden RI dan pemimpin negara peserta WWF-10 tidak menanam mangrove (bakau) secara langsung.

”Kegiatan penyerahan bibit dan penanaman pohon di Tahura merupakan pencerminan tekad bersama untuk memajukan kerja sama dan aksi nyata untuk pembangunan global,” demikian ungkap Presiden. Presiden Jokowi mengajak delegasi memasuki area tanaman mangrove yang terletak di sepanjang muara yang didukung dengan teknologi kelistrikan pembangkit tenaga surya.

Fasilitas itu dilengkapi dengan area panel surya yang berfungsi sebagai landasan pembangkit listrik di berbagai area konservasi mangrove. Keberadaan panel surya di Tahura Ngurah Rai diadopsi dari proyek panel surya Cirata. 

World Water Forum ke-10 mengusung tema “Air untuk Kesejahteraan Bersama” yang mencerminkan perwujudan konkret komitmen Indonesia dan dunia dalam penanganan perubahan iklim. Melalui aksi nyata pembangunan ekonomi hijau dan konservasi lingkungan secara berkelanjutan.

Tanaman mangrove yang terbentang luas di kawasan Tahura Ngurah Rai dipandang sangat penting untuk menunjang ekosistem dan kesejahteraan manusia. Serta menyaring dan mengatur siklus air tawar serta menjadi solusi menghadapi ancaman perubahan iklim dan kepunahan keanekaragaman hayati.

Presiden Joko Widodo menekankan besarnya potensi hutan mangrove yang mampu menyerap dan menyimpan karbon 4-5 kali lebih tinggi daripada hutan biasa. Serta dapat mendukung peningkatan kelangsungan hidup masyarakat pesisir. 


Pewarta: Allan
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI