ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Wali Kota Makassar sebut World Water Forum 2024 jadi ajang penjajakan kerja sama

Wali Kota Makassar sebut World Water Forum 2024 jadi ajang penjajakan kerja sama

20 Mei 2024 21:55 WIB
Wali Kota Makassar sebut World Water Forum 2024 jadi ajang penjajakan kerja sama
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama para peserta World Water Forum (WWF) 2024 di Bali, Senin (20/5/2024). ANTARA/HO/Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang menjadi salah satu peserta dalam World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali mengaku jika ajang tersebut juga potensial untuk penjajakan kerja sama.

"Ini kesempatan luar biasa, kita bisa saling sharing tentang banyak hal dengan mereka orang-orang hebat yang hadir di forum ini. Khususnya soal isu tata kelola air secara global," ujar Moh Ramdhan Pomanto melalui keterangan yang diterima di Makassar, Senin.

Danny - sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan itu mengusung tema Water Shared for Prosperity, yang mana ada empat hal yang menjadi fokus pembahasan, di antaranya yaitu konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security).

Ia menyatakan jika forum itu juga menjadi peluang bagi Pemerintah Kota Makassar untuk lebih dekat dengan negara-negara sahabat sehingga ke depan ada potensi yang bisa dikerjasamakan.

"Isu-isu seperti ini juga menjadi konsen kita di Makassar," tuturnya.

Sebelumnya, forum yang diprakarsai World Water Council (WWC) itu menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah dan diadakan di Denpasar-Bali pada 18-25 Mei 2024.

Selain menjadi ajang silaturahim, forum itu juga merupakan ruang diskusi untuk merumuskan beragam kebijakan perihal manajemen tata kelola air yang sudah menjadi perhatian global. Terlebih banyak pemangku kebijakan yang hadir, di antaranya Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe dan Presiden Fiji Wiliame Katonivere.

Juga hadir di forum International tersebut Perdana Menteri Tajikistan Kokhir Rasulzoda, Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso, dan mantan Presiden Hongaria Janos Ader.

Baca juga: Mendagri: Negara di dunia perlu tegaskan komitmen ketahanan air

Baca juga: UNESCO berbagi ilmu pengetahuan dukung peringatan dini peristiwa iklim

 


Sumber: ANTARA