KBRN, Denpasar: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, ajang World Water Forum Ke-10 harus menjadi mercusuar. Pasalnya, persoalan air harus menjadi komitmen bersama semua pihak.
"Pembuatan kebijakan yang efektif dan komitmen jangka panjang terhadap solusi air akan menentukan keberhasilan pembahasan saat ini dan seterusnya. Oleh karena itu, Forum Air Dunia Ke-10 harus menjadi mercusuar, yang memandu jalan kita menuju kerja sama yang inklusif," katanya di Nusa Dua Bali, Senin (20/5/2024).
Permasalahan air, dikatakannya, tidak hanya menjadi tanggung jawab para profesional dan akademisi. Namun juga memerlukan kepemimpinan yang kuat dari para pembuat kebijakan, yang menekankan bahwa air bersifat politis.
"Ini adalah saat yang mendesak bagi umat manusia. Karena pemerintah harus menunjukkan solidaritas dan berkolaborasi dalam mengatasi krisis air," ujarnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan World Water Forum ke-10 menyampaikan, suatu kehormatan bagi Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Forum Air Sedunia ke-10. WWF menjadi momen meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan.
Presiden menegaskan, tanpa air tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, dan tidak ada kehidupan. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga.
Sebagai negara dengan luas perairan yang mencapai 65 persen, Indonesia dikatakan Presiden kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air. Mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai, sampai tepian danau.
Pewarta: Allan
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI