ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Kemendikbud fasilitasi KBKM untuk adopsi praktik kearifan lokal Bali

Kemendikbud fasilitasi KBKM untuk adopsi praktik kearifan lokal Bali

21 Mei 2024 11:45 WIB
Kemendikbud fasilitasi KBKM untuk adopsi praktik kearifan lokal Bali
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilman Farid saat menjadi pembicara dalam konferensi pers World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5/2024). (ANTARA/Indah Savitri)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memfasilitasi Program Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) sebagai cara alternatif menduplikasi berbagai praktik baik yang berpijak pada kearifan lokal masyarakat Bali.

"Kemah Budaya Kaum Muda khusus untuk anak muda. Teman-teman bisa datang dari masing-masing tempat yang berpijak pada kearifan lokal, dan ini tempatnya untuk mendiskusikan itu semua," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilman Farid dalam konferensi pers World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Ia mengatakan program itu mengusung konsep perkemahan bagi kaum muda dengan pendampingan kaum senior yang mewakili otoritas berwenang.

Baca juga: Kemendikbudristek: Kemah Budaya bagian dari pemajuan kebudayaan

Ia mengatakan forum tersebut banyak melahirkan berbagai inovasi pada berbagai inisiatif baik yang disampaikan para pemuda di Bali, misalnya aktivitas bersih-bersih sungai, pantai, menjaga kelestarian subak, dan sebagainya.

"Lebih dari sekadar gagasan, ini sudah membentuk sebuah gerakan. Tentu tugas kami di pemerintah betul-betul menangkap energi ini untuk penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan," katanya.

Hilman mengatakan keseragaman pemahaman dan pola komunikasi menjadi aspek kunci dalam mengimplementasikan praktik baik masyarakat Bali di berbagai daerah lainnya.

"Inisiatif yang bagus ketika tidak dikomunikasikan secara optimal, akhirnya beredar di lingkaran tertentu saja, gagal menyeberang dan tidak membentuk platform yang jelas," katanya.

Dilansir melalui laman Kemendikbudristek , KBKM adalah platform kerja budaya bagi anak-anak muda usia 18 – 25 tahun yang tertarik dan merasa tertantang untuk menciptakan aplikasi dan prakarya yang dapat menjawab berbagai masalah dalam pemajuan kebudayaan melalui pendekatan Science, Technology, Engineering, Art, dan Mathematics.

Baca juga: Kemah budaya kaum muda batu pijakan pemajuan kebudayaan

Baca juga: Kemendikbudristek gaet 110 mahasiswa ULM ikut Kemah Budaya Kaum Muda


KBKM menjadi ruang inkubator yang mewadahi inisiatif kaum muda dalam menciptakan aplikasi dan prakarya serta menjadi jembatan yang mempertemukan antara gagasan dengan eksperimentasi di bidang tersebut.

Inspirasi KBKM menampilkan contoh purwarupa pembangkit listrik tenaga angin, jembatan, dan bangunan.

Selain itu, terdapat juga contoh aplikasi seperti Fulfilment software untuk masalah rantai suplai rempah dari desa ke kota, Internet of Things yang dapat membantu warga desa untuk mengelola irigasi tradisional, hingga Digital Audio Workstation yang bisa menghubungkan musisi-musisi tradisional di desa.


Sumber: ANTARA