KBRN, Bali: Solusi terhadap masalah air tidak hanya menyangkut hal teknis seperti pembangunan infrastruktur tetapi juga yang bersifat nonteknis. Misalnya khazanah pengetahuan yang terbangun dalam budaya, situs-situs bersejarah, maupun tradisi.
Demikian dikatakan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, Selasa (21/5/2024) di Bali. "Tidak semua problem tersebut dapat dipecahkan secara teknis," ujarnya.
Hilmar mencontohkan jalur rempah yang membentang dari kawasan Pasifik hingga Pantai Timur Afrika dengan Indonesia sebagai jantungnya. Menurut dia, ini bukan sekadar jalur pelayaran antar-pulau melalui laut tetapi juga sistem sungai yang sangat kompleks.
Pernyataan Hilmar didasarkan pada pengamatannya ketika merevitalisasi situs di Muaro Jambi seluas 4.000 hektar di tepi Sungai Batanghari. "Di sepanjang sungai tersebut, yang mencapai 800 kilometer, banyak temuan bersejarah peninggalan abad ke-4 hingga ke-14,' ujarnya.
Hilmar mengatakan situs bersejarah dan sistem sungai yang kompleks di jalur rempah merupakan kekayaan budaya bangsa Indonesia. "Saya yakin bila pengetahuan ini dimanfaatkan dengan tepat maka akan bisa menjawab berbagai persoalan menyangkut perairan," ujarnya.
Pewarta: Alfreds Tuter
Editor: Syahrizal Budi Putranto
Sumber: RRI