Lima kapal tersebut, yakni KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Ahmad Yani-351, KRI Layang-635, dan KRI Marlin-877 membentuk formasi yang kemudian difoto dari udara menggunakan helikopter Panther HS-1311 dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal).
Kapal-kapal perang itu berikut helikopter yang latihan PhotoEx di perairan Bali saat ini tergabung dalam Satuan Tugas Laut (Satgasla) Komando Gabungan Pengamanan Terpadu (Kogabpampad) VVIP KTT World Water Forum Ke-10, yang dipimpin oleh Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo sebagai Komandan Satgasla (Dansatgasla).
Dinas Penerangan Komando Armada II TNI AL dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, juga menyampaikan pada hari yang sama prajurit TNI AL dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Komando Armada II juga menyelam untuk mengecek kondisi kapal (under water ship inspection) KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992. KRI dr. Radjiman dalam operasi pengamanan KTT World Water Forum Ke-10 bertindak sebagai kapal markas.
World Water Forum Ke-10 di Bali berlangsung pada 18–25 Mei 2024. Dalam operasi pengamanan VVIP, TNI membentuk Komando Gabungan Pengamanan Terpadu yang terdiri atas beberapa satuan tugas, selain Satgas Laut, ada juga Satgas Pengamanan VVIP, Satgas Pengamanan Wilayah, Satgas Evakuasi, Satgas Medis, dan Satgas Udara.
Untuk pengamanan di laut, total ada tujuh KRI yang dikerahkan, yaitu kapal markas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, dan KRI Marlin-877.
Kapal-kapal itu berpatroli di empat wilayah perairan sekitar Bali, yaitu Selat Bali, Laut Bali, Selat Lombok, dan Samudera Hindia.
Baca juga: Tujuh KRI siaga di empat sektor selama World Water Forum Ke-10
Baca juga: Satgasud kerahkan alutsista untuk pengamanan dan memodifikasi cuaca saat World Water Forum di Bali
Baca juga: TNI AU modifikasi cuaca agar World Water Forum di Bali kondusif
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).