ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Kediri beri gagasan penanganan krisis air di World Water Forum Bali

Kediri beri gagasan penanganan krisis air di World Water Forum Bali

21 Mei 2024 21:08 WIB
Kediri beri gagasan penanganan krisis air di World Water Forum Bali
Penjabat Wali Kota Kediri dalam kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. ANTARA/ HO-Pemkot Kediri.
Kota Kediri Jawa Timur ikut serta memberikan gagasannya soal penanganan krisis air global dan perubahan iklim yang terjadi dalam World Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 18 - 25 Mei 2024.

Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah di Kediri Selasa mengemukakan, keikutsertaan Kota Kediri dalam kegiatan internasional ini merupakan wujud komitmen Kota Kediri untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.

"Kami ikut serta dalam WWF ke-10 ini. Di sini akan sama-sama membahas penanganan krisis air global dan perubahan iklim yang terjadi. Kami juga akan sampaikan gagasan dari Kota Kediri," katanya.

Zanariah menjelaskan, dalam WWF ke-10 ini dibahas mengenai penanganan krisis air global. Kota Kediri turut memberikan gagasan untuk menjaga air, sebab air bersih ini menjadi kebutuhan dasar manusia.

Dia menambahkan, Pemerintah Kota Kediri bersama komunitas juga tidak henti-hentinya mengedukasi masyarakat untuk bijak dalam menggunakan air.

Saat ini di Kota Kediri sendiri terdapat belasan sumber mata air yang masih lestari. Masyarakat juga terus diimbau tidak membuang sampah di aliran Sungai Brantas.

"Beberapa waktu lalu kami kunjungi sekaligus reboisasi di sekitar sumber air, kami juga adakan fun run bersama komunitas untuk mengampanyekan bijak dalam penggunaan air. Lalu di car free day kami juga sosialisasi untuk menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan bijak menggunakan air. Harapannya air bersih ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang," katanya.

Tak hanya berpartisipasi dalam forum utama, Kota Kediri juga mengikuti Fair dan Expo 2024 yang menjadi side event dalam WWF ke-10.

Kota Kediri mendapat fasilitas gratis tiga booth untuk mengikuti fair di Kuta, Bali.

Fair ini menjadi destinasi internasional, sehingga bisa memasarkan produk UMKM Kota Kediri. Beberapa produk yang ditampilkan di bawah binaan Disperdagin, Dinkop UMTK, dan DPM PTSP Kota Kediri seperti, handicraft atau kerajinan tangan, aksesoris, makanan, minuman, dan batik.

Selain itu, Kota Kediri juga membuka satu stand expo di Bali Nusa Dua Convention Center. Expo ini diisi oleh DPUPR dan DLHKP Kota Kediri.

Judul Proyek yang diusung yakni "Tata Air Sungai Brantas: Dari Era Airlangga hingga Masa Kini". Tujuan pameran ini memperlihatkan bagaimana warisan dan inovasi Airlangga dalam tata air yang dinilai masih relevan dalam mengatasi tantangan pengelolaan sumber daya air masa kini dan masa depan.

Selain Kota Kediri, ada tujuh provinsi, tiga kabupaten dan dua kota yang ikut dalam World Water Forum ke-10 ini.


Sumber: ANTARA