Ia menyampaikan bahwa air memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan serta kesejahteraan manusia.
"Kita berkumpul hari ini untuk membahas isu yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan kita: air. Meskipun air sangat penting, akses terhadap air bersih dan aman masih menjadi tantangan bagi banyak orang di seluruh dunia. Untuk mengatasi tantangan ini, kita harus merangkul kerjasama internasional dan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan hak asasi manusia," ujar Bambang dalam sesi Bandung Spirit Water Summit yang merupakan bagian World Water Forum ke-10 2024 di Badung, Bali, Selasa.
Yang tak kalah penting, menurut Bambang, adalah pengelolaan air yang berkelanjutan. Kepala Otorita IKN menjelaskan beberapa inisiatif yang telah dilakukan di Nusantara, untuk mengelola sumber daya air. Salah satu upaya penting adalah pemberdayaan embung-embung atau cekungan retensi alami yang telah menjadi sumber air bersih bagi masyarakat setempat.
"Dalam banyak kasus, embung-embung ini terletak di daerah yang digunakan bersama oleh berbagai desa dan komunitas. Sebagai bagian dari Integrated Water Resources Management (IWRM) di Nusantara, pemerintah terus melibatkan berbagai kelompok dan komunitas dalam dialog dan konsultasi terkait pengelolaan embung-embung ini," jelas Bambang.
Ia juga menilai bahwa semangat kerja sama dan harmoni telah lama menjadi bagian dari masyarakat Nusantara. Hal itu tercermin dari kehidupan suku-suku lokal seperti Balik, Paser, dan Dayak yang telah hidup berdampingan dengan harmonis dan melindungi sumber daya bersama, termasuk air.
Selain itu, OIKN bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan internasional untuk menerapkan teknologi dan pengetahuan terbaru dalam pengelolaan air. Salah satu konsep yang diimplementasikan adalah "sponge city" yang berbasis solusi alamiah untuk meningkatkan pasokan air bersih berkualitas tinggi dan memastikan keamanan air di Nusantara.
Nusantara juga telah menerapkan teknologi seperti Early Warning System guna mengurangi korban jiwa dan meningkatkan ketahanan kota terhadap banjir.
"Tantangan dalam mengelola sumber daya air sangat besar, tetapi bukan tidak mungkin diatasi. Dengan merangkul prinsip-prinsip Semangat Bandung, kita dapat memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap air bersih dan aman. Saya mengajak kita semua untuk berkomitmen bekerja sama, melintasi batas dan wilayah, untuk melindungi sumber daya berharga ini bagi anak-anak kita," tutupnya.
Pertemuan sesi Bandung Spirit Water Summit dipimpin oleh Danilo Turk, mantan Presiden Slovenia. Dihadiri juga oleh beberapa panelis-panelis dari tokoh politik internasional seperti Xanana Gusmao, Perdana Menteri Republik Timor-Leste; Michelle Bachelet, mantan Presiden Chile; Jigmy Yoser Thinley, mantan Perdana Menteri Bhutan; Chandrika Kumaratunga, mantan Presiden Sri Lanka; Jan Kavan, mantan Deputi Perdana Menteri Ceko.
Baca juga: BKSAP DPR: Kesepakatan parlemen di WWF Ke-10 akan diserahkan ke IPU
Baca juga: Deklarasi tingkat menteri World Water Forum ke-10 disahkan
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).