RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Turki Tertarik Belajar Pembangunan IKN di Kalimantan

Turki Tertarik Belajar Pembangunan IKN di Kalimantan

22 Mei 2024 16:51 WIB
Turki Tertarik Belajar Pembangunan IKN di Kalimantan
Wali Kota Konya, Ugur Ibrahim Altay (ketiga dari kiri) dan Wali Kota Samarinda, Andi Harun (kedua dari kiri) saat konferensi pers di Media Center, Nusa Dua, Bali, Rabu (22/05/2024). (Foto:RRI/Retno Mandasari)

KBRN, Nusa Dua: Kota Konya, Turki, turut memanfaatkan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali, untuk menggali lebih dalam mengenai Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal itu diungkapkan Wali Kota Konya, Ugur Ibrahim Altay saat konferensi pers di Media Center, Nusa Dua, Bali, Rabu (22/05/2024). 

“Sebelum tiba di Indonesia kami melakukan sejumlah riset dan mengetahui pemindahan ibu kota saat ini menjadi agenda utama dari Indonesia. Saat ini kami tengah mengatur pertemuan dengan orang-orang yang terlibat dalam pemindahan ibu kota dan otoritas kami,” ujar Altay. 

Altay memuji rencana Indonesia memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan, yang dinilai merupakan sebuah perencanaan jangka panjang yang matang. Bahkan, topik mengenai IKN merupakan suatu hal penting selama forum berlangsung. 

“Tampaknya, proses inisiatif ini setelah perencanaan matang dan Indonesia memiliki perencanaan jangka panjang mengenai Ibu Kota Nusantara. Tentu saja sangat bermanfaat mendengarkan rencana IKN sejauh ini,” katanya. 

Secara khusus, Altay mengatakan, pihaknya tertarik bekerja sama dengan otoritas IKN untuk proses pembangunan di dalamnya. Pemerintah Kota Konya bahkan menyatakan siap mengirimkan staf untuk menyaksikan langsung pembangunan IKN. 

“Kami juga telah mencapai konsensus dengan otoritas di sini bahwa setiap tahunnya dimulai tahun depan, kami akan mengirim beberapa staf kami untuk IKN. Mereka akan melihat langsung pembangunan, bertukar pengalaman dengan cara inilah kami akan terus terhubung dengan IKN,” ucap Altay yang juga merupakan Presiden Union Cities and Local Government atau Persatuan Pemerintahan Kota dan Lokal (UCLG) ini. 

Sementara, guna memastikan pengelolaan air bersih berjalan baik di IKN, pemerintah melakukan studi kelayakan ke sejumlah negara maju. Kata Wali Kota Samarinda, Andi Harun pada kesempatan yang sama.

“Bappenas sedang melakukan feasibility study di banyak negara terakhir di Korea, agar konsep penyediaan dan pengelolaan air bersih menjadi terpadu di IKN. Serta, di daerah-daerah sekitar, agar infrastruktur termasuk infrastruktur air berkualitas, agar IKN menjadi kota berkualitas dunia,” ujar Andi Harun. 

“Pembangunan IKN berkelanjutan karena tidak ingin mengulangi Jakarta yang mendapatkan porsi pembangunan utama dan daerah-daerah lainnya seperti Depok dan Bogor. Kita sekarang nama desainnaya “3 Cities Connected” yaitu, IKN, Balikpapan, dan Samarinda.”

WWF Ke-10 di Nusa Dua, Bali dirangkaikan dengan pertemuan para kepala pemerintahan kota dan lokal yang tergabung dalam UCLG. Pertemuan ini turut menghasilkan deklarasi mengenai pengelolaan air. 

Pewarta: Jayanti Retno Mandasari
Editor: Allan
Sumber: RRI