Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita menyatakan kontribusi perusahaan dalam mendukung kegiatan tersebut diaplikasikan langsung dalam berbagai program yang berkaitan dengan isu-isu terkait.
"Kami sangat mendukung dan merespons kegiatan forum internasional ini dengan sangat antusias. Visi dan misi forum WWF 2024 sejalan dengan apa yang kami lakukan selama ini guna mendukung terjaganya sumber daya alam secara global,” ujar Arya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dari sisi eksplorasi dan produksi, tambahnya, perusahaan mengembangkan antara lain program dekomisioning menggunakan metode rig to reef, program pengelolaan air terproduksi yang diinjeksikan kembali ke dalam reservoir setelah melalui proses yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
PHE, lanjutnya, juga berkontribusi melalui teknologi lahan basah yang dibangun sebagai solusi berbasis alam untuk meminimalkan dampak lingkungan, peningkatan keanekaragaman hayati dan penyerapan karbon.
Kemudian dalam perencanaan ekoriparian untuk menurunkan beban pencemaran dari limbah domestik dan menjadikan daerah pengembangan tersebut menjadi pusat edukasi dan konservasi lingkungan, melalui program ekoriparian.
Ekoriparian adalah pemanfaatan sepadan sungai yang semula menjadi tempat pembuangan sampah dengan membangun fasilitas pengendalian pencemaran sesuai dengan sumber pencemar yang ada bekerja sama dengan perguruan tinggi, diantaranya Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dan Universitas Lancang Kuning, (UNILAK) Pekanbaru Riau.
Dikatakannya, sepanjang 2023 perusahaan merealisasikan 14 program terkait akses air bersih kepada masyarakat di wilayah kerja, mulai dari penyediaan sumur hingga pembangunan jaringan pipa untuk masyarakat termasuk masyarakat terpencil dan masyarakat adat serta telah memanfaatkan energi baru terbarukan untuk mendidik tentang energi bersih dan pengurangan emisi.
Selain itu, tambahnya, juga 34 program untuk mengurangi pengambilan air bersih dan konsumsi air di lingkungan operasi dan produksi dan telah dicatatkan dalam program ESG Perusahaan.
"Dengan begitu, besar harapan event internasional ini dapat mendorong PHE bersama para pelaku kepentingan untuk saling berkolaborasi dalam mencari solusi atas permasalahan air dunia," ujar Arya.
PHE melalui anak usaha yang dikelola juga telah melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) melalui kegiatan penanaman beragam jenis tanaman hutan kurang lebih seluas 990 hektar yang sudah diserahterimakan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang tersebar di Provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur selama periode 2020 sampai 2023.
Kegiatan Rehabilitasi DAS, tambahnya, merupakan bentuk pemenuhan kewajiban atas Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang dimiliki oleh perusahaan dan sampai hari ini PHE masih terus melakukan penanaman.
"Berlangsungnya WWF 2024 juga diharapkan menjadi momentum untuk memastikan seluruh dunia bergerak bersama dalam menjaga keberlangsungan sumber daya air bagi kehidupan manusia," katanya.
Baca juga: PHE dan ExxonMobil kerja sama CCS/CCUS di WK OSES
Baca juga: PHE kembangkan potensi eksplorasi "geologic hydrogen" di Indonesia
Baca juga: PHE catatkan produksi migas 1,04 juta barel per hari triwulan I 2024
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).