KBRN, Jakarta: Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, meluncurkan pusat penelitian rumput laut tropis. Peluncuran juga dilakukab bersama BRIN dan Kementerian PPN di Bali, Rabu (22/5/2024).
Peluncuran international Tropical Seaweed Research Center (ITSRC) menandai langkah penting dalam kolaborasi global untuk penelitian. Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, peluncuran ini juga sebagai pengembangan dan integrasi hulu ke hilir industri rumput laut.
“ITSRC ini akan berperan sebagai pusat studi, pusat penelitian ilmiah, transfer teknologi. Dan juga peningkatan kapasitas di industri rumput laut,” kata Luhut.
Pemerintah sudah melakukan berbagai penelitian dan kegiatan dalam pengembangan rumput laut. Lembaga juga melakukan kajian mengenai potensi, permasalahan, dan tantangan terkait rumput laut.
Pemerintah ingin mendorong pengembangan hilirisasi industri rumput laut, seperti peluncuran pilot project budidaya rumput laut skala besar di Teluk Ekas, Lombok Timur. “Berbagai studi menunjukkan potensi besar untuk produk turunan," ucapnya.
"Termasuk biostimulan, pupuk organik, bahan makanan, bioplastik, dan bahkan dalam jangka panjang potensi biofuel,” kata Luhut menambahkan. Luhut menyebut, hilirisasi rumput laut ini memiliki potensi besar dari segi ekonomi, dimana ekspor rumput laut Indonesia pada 2033 diproyeksikan mencapai 19 milyar dolar AS.
Pewarta: Ryan Suryadi
Editor: Allan
Sumber: RRI
