Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa sebagian besar negara kepulauan kecil memiliki permasalahan yang sama seperti keterbatasan sumber daya, urbanisasi, pertanian, keterpencilan, kerentanan terhadap bencana alam karena pusat ekonomi dekat garis pantai, dan lingkungan alam yang rentan.
“Di negara-negara kepulauan kecil yang sedang berkembang, tantangan-tantangan ini semakin diperburuk oleh kurangnya sumber daya keuangan dan kapasitas teknis, sehingga mengganggu implementasi rencana ketahanan iklim,” kata Basuki dalam keterangannya di Badung, Bali, Kamis.
Basuki menjelaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan terkait air maka penting untuk membangun dan memfasilitasi pemahaman berbasis pengetahuan mengenai dampak perubahan iklim terhadap negara-negara kepulauan kecil, pulau-pulau kecil, dan negara bagian.
“Pertemuan High Level Panel ini diharapkan dapat memberikan kerangka kerja sama dalam mendorong dan menerapkan pengelolaan sumber daya air terintegrasi di pulau-pulau kecil,” ujarnya.
Baca juga: Ecolab targetkan industri hemat air hingga 300 miliar galon pada 2030
Baca juga: Danone komitmen pengelolaan air berkelanjutan dalam World Water Forum
Sementara, Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan akses air bersih merata di seluruh pulau, termasuk di pulau-pulau kecil.
Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci tercapainya tujuan aksesibilitas air bersih di pulau-pulau kecil.
“Melalui World Water Forum Ke-10 ini, Pemerintah Indonesia dan perwakilan delegasi dari negara yang hadir mempunyai komitmen dalam mendorong pemerataan akses air bersih untuk pulau kecil,” ujar Pahala.
Chief Financial Officer of the Water and Energy Company the Island of Bonaire Joanne Balentien mengatakan bahwa Bonaire merupakan negara kepulauan yang sangat peduli terhadap akses air bersih.
Kehadiran World Water Forum Ke-10 diharapkan memberikan langkah nyata pada keberlangsungan sumber daya air di pulau kecil.
“World Water Forum Ke-10 ini menjadi sarana bersinergi di mana kita bisa saling bertukar pengalaman dan wawasan terkait air. Pemerintah Bonaire sendiri memastikan pemasangan pipa merata agar penduduk yang tinggal merasa aman dan bebas memakai dan mengkonsumsi air bersih,” katanya.
Adapun World Water Forum Ke-10 dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada 18--25 Mei 2024 dengan tema besar 'Air untuk Kesejahteraan Bersama' atau 'Water for Shared Prosperity'.
Baca juga: OIKN soroti pentingnya kerja sama internasional akses air bersih
Baca juga: Sri Mulyani gunakan alat fiskal guna dorong investasi air bersih
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).