RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Perputaran Ekonomi di WWF Diperkirakan Capai Rp1,5 Triliun

Perputaran Ekonomi di WWF Diperkirakan Capai Rp1,5 Triliun

23 Mei 2024 13:30 WIB
Perputaran Ekonomi di WWF Diperkirakan Capai Rp1,5 Triliun
Sejumlah delegasi World Water Forum (WWF) 2024 saat berbelanja batik di salah satu booth pavilium Indonesia Gedung Bali Nusa Dua Convention Centre I. Batik menjadi salah satu produk yang dijual saat penyelenggaraan WWF ke-10, Bali 2024. (Foto:rri.co.id/Charlie Lopulua)

KBRN, Denpasar: Perputaran ekonomi di Bali selama World Water Forum diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun. Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

"Dari jumlah spending per delegasi yang mengacu event sejenis itu sekitar Rp34 juta. Oleh karena itu, kita bisa memprediksi lebih dari setengah triliun rupiah atau Rp500 miliar belanja langsung bagi ekonomi Bali dan Indonesia dengan World Water Forum ini,” kata Sandiaga di Nusa Dua Bali, Kamis (23/5/2024).

Namun, ditambahkan Menparekraf, dalam perhitungan ke depan nantinya bukan tidak mungkin perputaran ekonomi secara keseluruhan akan mencapai angka Rp1.5 triliun. “Mengingat delegasi kemungkinan tidak datang sendirian, serta masih ada perputaran ekonomi yang dapat dilihat tidak hanya dari spending delegasi saja,” ujar Sandiaga. 

Akan tetapi, kata ia, dampak yang lebih besar adalah bagaimana kepemimpinan Indonesia di dunia internasional. Hal ini dalam mendorong pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. 

"Nanti akan dilanjutkan dengan sekitar 100 sampai 120 proyek dan kami menghitung bisa memberikan dampak ke investasi turunan. Serta lanjutan selama lima sampai sepuluh tahun ke depan sekitar Rp120 triliun," ujar Sandiaga. 

Ia menjelaskan, Kemenparekraf sedang melakukan survei terhitung dari 17 hingga 25 Mei 2025 terhadap stakeholder, pengunjung, dan delegasi. Hal ini untuk menghitung dampak penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 di Bali. 

Pewarta: Allan
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI