KBRN, Badung: World Water Forum (WWF) ke 10 dapat menjadi wadah untuk melakukan percepatan pemenuhan akses air di tengah masyarakat. Mengingat kesenjangan saat ini masih terjadi antara upaya pemenuhan akses air dengan populasi yang terus meningkat.
"Jadi forum ini, termasuk lewat Ministryal Declaration adalah upaya mengejar ketertinggalan itu. Supaya gapnya tidak menjadi lebar," ucap Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja dalam jumpa pers World Water Forum (WWF) ke 10 di Media Center, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kamis (23/5/2024).
Endra mengatakan, seluruh negara yang hadir mengakui pemenuhan akses air pada masyarakat masih jauh dari target. Adapun penyediaan air bersih dan sanitasi layak ditargetkan tercapai di 2030.
Target itu tercatat dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG's poin ke 6. Endra merinci akses air Indonesia baru di angka 92 persen.
Namun dari total akses air bersih tersebut yang sudah terakses dengan perpipaan baru 30 persen. Sedangkan sanitasi yang layak sebesar 81 persen.
"Yang sanitasi masih di bawah 5 persen, perpipaan. Artinya yang sudah save water delivery dan juga sanitation services," katanya
Lebih lanjut Ia menegaskan angka tersebut masih sangat jauh dari target global. Sehingga gelaran WWF ini yang mempertemukan banyak negara menjadi salah satu upaya mengejar target tersebut.
Pewarta: Alfreds Tuter
Editor: Cecep Jaiddin
Sumber: RRI