RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Kemenperin Pamerkan Inovasi Industri Terkait Air di WWF

Kemenperin Pamerkan Inovasi Industri Terkait Air di WWF

23 Mei 2024 19:52 WIB
Kemenperin Pamerkan Inovasi Industri Terkait Air di WWF
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika (kedua dari kiri) sedang memantau keikutsertaan pelaku industri binaan Kemenperin yang menampilkan inovasi pengelolaan air dalam expo World Water Forum 2024 di Bali. (Foto:Kemenperin)

KBRN, Jakarta: Kementerian Perindustrian memanfaatkan ajang World Water Forum (WWF) untuk menampilkan hasil inovasi pelaku industri di Indonesia. Khususnya inovasi yang terkait upaya pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang berkelanjutan.

"Kami berharap adanya pertukaran pengetahuan untuk mendorong kemitraan dalam upaya menciptakan 'Water for Shared Prosperity' sesuai tema WWF.  Kegiatan ini bisa menjadi ajang edukasi bagi masyarakat  tentang  isu air dan kegiatan WWF itu sendiri," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam siaran pers Kemenperin Kamis (23/5/2024).

Inovasi pelaku industri Indonesia ditampilkan di Expo WWF yang berlokasi di Bali Nusa Dua Convention Center. Kemenperin memfasilitasi empat perusahaan binaan Ditjen Industri Agro, salah satunya PT Amerta Indah Otsuka yang menampilkan inovasi 'Otsuka Blue Planet'.

"Inovasi Otsuka Blue Planet merupakan wujud penerapan digitalisasi atau berbasis teknologi industri 4.0. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja produksi dan pengolahan air yang berhasil menurunkan limbah industri," ujar  Putu.

Perusahaan lainnya, PT Bentoel Prima (BAT Group) menampilkan inovasi pengelolaan sumber daya air melalui tema 'Save the Drop'. Inovasi ini membagikan konsep daur ulang limbah air, konservasi air dan efisiensi penggunaan air. 

Inovasi lainnya ditampilkan PT Langgeng Kreasi Jayaprima, berupa penggunaan sistem digitalisasi 4.0 untuk mengontrol dan monitoring filterisasi air.

Penggunaan teknologi tersebut, menurut Kemenperin, berhasil melakukan efisiensi penggunaan sumber daya air sebesar 80 persen. Misalnya, dari 11 liter air menjadi hanya 2 liter air. 

Perusahaan keempat, PT Bali Agung Waters, yang memamerkan teknologi penggunaan sumber air dari Gunung Agung di Bali. Sumber air itu mengalir bebas sehingga tidak merusak akuifer dan ekosistem.

"Dengan teknologi itu, sumber daya air yang tidak digunakan untuk produk, dikembalikan ke jaringan irigasi Subak. Teknologi ini digunakan untuk menghasilkan produk air minum dalam kemasan yang telah tersertifikasi sebagai Air Mineral Alami," ucap Putu.

Selain inovasi teknologi yang berkaitan dengan air, Kemenperin juga memfasilitasi pelaku industri kuliner dan kerajinan. Menurut Putu, keikutsertaan Kemenperin dalam expo ini sebagai wujud dukungan Kemenperin terhadap pelaksanaan WWF ke-10.

Pewarta: Magdalena Krisnawati
Editor: Bara
Sumber: RRI