RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Dana untuk Pembiayaan Air Global Ditargetkan Rp123 Triliun

Dana untuk Pembiayaan Air Global Ditargetkan Rp123 Triliun

24 Mei 2024 07:18 WIB
Dana untuk Pembiayaan Air Global Ditargetkan Rp123 Triliun
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kenenterian PUPR Hery Trisaputra Zuna atau Hery TZ saat memberikan keterangan pers di WWF Bali ( foto: RRI/ diah dayanti)

KBRN, Bali: Usulan  Indonesia dalam pembiayaan global untuk air (Global Water Fund) terus disampaikan dalam perhelatan WWF ke-10. Platform pembiayaan  air dan sanitasi menargetkan pengumpulan dana setidaknya Rp123 triliun untuk merealisasikan 10 persen akses air minum perpipaan.

"Angka RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) 2020-2024 misalnya kalau fokus air minum saja, untuk naikkan 10 persen butuhnya Rp123 triliun. Untuk menaikkan cakupan  air minum perpipaan," ujar Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Herry TZ, Kamis (23/5/2024).

Hery menegaskan, target nominal pendanaan itu belum jadi patokan, gagasan itu juga belum dapat disetujui dan dieksekusi.  Ada tahapan dan persetujuan dari seluruh peserta WWF yang bergabung dalam Global Water Fund.

"Negara-negara yang akan bergabung dalam Global Water Fund itu yang saya bilang masih effort (berupaya) untuk itu. Ini agar lebih komprehensif melihatnya, hal-hal detail akan dipersiapkan oleh tim dari Kementerian PUPR," ucap Herry Trisaputra Zuna, nama  lengkapnya.

Selanjutnya Hery mengatakan mengenai pembahasan konsep pengumpulan dana, pembiayaan, dan proyek apa saja yang akan didanai dari GWF.  Juga masih dibicarakan hingga setelah perhelatan WWF nanti, perlu pihak-pihak yang  memahami pembiayaan, juga tahu  seluk-beluk air.

“Siapa saja yang dapat berpartisipasi dalam Global Water Fund juga masih dikaji. Misalnya para pemangku kepentingan, pihak swasta di Indonesia dan internasional seperti Bank Dunia (World Bank), serta delegasi WWF."

Tujuan dari pembetukan Global Water Fund adalah menyelesaikan persoalan pendanaan dalam upaya memasok air bersih di Indonesia.  Juga negara lain yang membutuhkan bantuan selain itu, perlu diimbangi dengan jumlah proyek pengadaan dan pengelolaan air bersih.

"Jadi, bukan besar-besaran dananya di Global Water Fund, tapi utilisasinya. Sangat tergantung dari kesiapan pembiayaan dan proyek yang bisa didanai," ujarnya.

Menurutnya, Global Water Fund akan menjadi solusi cakupan akses air minum perpipaan di wilayah perkotaan yang masih 19,45 persen. Akan ada pihak-pihak di dalam Global Water Fund yang akan bergerak di sejumlah sektor dari hulu hingga hilir.

“Selain itu, dana yang terkumpul di Global Water Fund tidak hanya berasal dari perusahaan swasta maupun investor perseorangan. Ada juga dana dari APBN, pinjaman dari pemerintah, dan luar negeri yang akan mengisi Global Water Fund itu.

Pewarta: Nurana Diah Dayanti
Editor: witokaryono
Sumber: RRI