ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • KLHK kuatkan peran generasi muda dalam upaya konservasi air

KLHK kuatkan peran generasi muda dalam upaya konservasi air

24 Mei 2024 15:17 WIB
KLHK kuatkan peran generasi muda dalam upaya konservasi air
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK Sinta Saptarina Soemiarno (kedua kanan) dalam diskusi bersama siswa sekola Adiwiyata di sela-sela World Water Forum ke-10 di Bali, Rabu (22/5/2024) (ANTARA/HO-KLHK)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menguatkan peran generasi muda dan sekolah Adiwiyata dalam upaya konservasi air di Indonesia, agar siap menghadapi berbagai isu terkait sumber daya alam yang penting untuk kehidupan tersebut.

Dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) KLHK Ade Palguna Ruteka mengatakan KLHK bertanggung jawab meningkatkan kapasitas dan melibatkan generasi muda mengingat mereka memiliki kreativitas, energi, dan inovasi yang diperlukan untuk mendorong perubahan transformatif yang diperlukan dalam pelestarian air.

"Sangat menggembirakan melihat bagaimana pemerintah, sekolah, dunia usaha, dan masyarakat sipil, secara bahu-membahu menaruh perhatian dan dukungan dalam peningkatan kapasitas lingkungan hidup masyarakat. Melalui inisiatif kolaboratif, kami berupaya mengatasi tantangan sumber daya air berkelanjutan saat ini dan masa depan," katanya pada diskusi di sela-sela World Water Forum di Bali, Rabu (22/5).

Baca juga: Bappenas akan tekankan pentingnya konservasi air di WWF

Dalam diskusi yang juga mengundang siswa dan siswi Kader Adiwiyata itu, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan dan Kehutanan (PPGLHK) KLHK Sinta Saptarina Soemiarno menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup.

Hal itu ditandai, jelasnya, dengan lahirnya Program Sekolah Adiwiyata atau Sekolah yang memiliki Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) pada 2006 dimulai dari 10 sekolah percontohan di Pulau Jawa. Hingga akhir 2023 Sekolah Adiwiyata telah berkembang menjadi sekitar 28.270 sekolah tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, dan mandiri.

Dia mengatakan salah satu fokus dalam pendidikan lingkungan itu adalah pentingnya air yang merupakan sumber daya alam yang esensial bagi kehidupan manusia dan ekosistem bumi.

Baca juga: BRIN kenalkan teknologi tangga ikan di World Water Forum

Namun pada banyak bagian dunia, kata Sinta, akses terhadap air bersih dan sanitasi masih menjadi tantangan, ditambah dengan perubahan iklim yang semakin meningkatkan tekanan terhadap ketersediaan sumber daya air.

"Pendidikan lingkungan hidup yang diterapkan sejak usia dini, menjadi penting untuk mengubah perilaku yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup," ucap Sinta Saptarina.

Baca juga: Merawat Bumi, tanah, dan air ala Kung Fu Panda
Baca juga: Ecolab bantu wujudkan masa depan kualitas air yang lebih baik


Sumber: ANTARA