RRI

Kementerian PUPR dan FAO Bahas Tata Kelola Air

26 Mei 2024 07:20 WIB
Kementerian PUPR dan FAO Bahas Tata Kelola Air
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan tim pose bersama dengan pihak Director Land and Water Division Food and Agriculture Organization (FAO). Mereka melakukan pertemuan di ajang WWF Ke-10 membahas tata kelola air. (foto: PUPR)

KBRN, Bali: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan bilateral dengan perwakilan FAO yang merupakan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Persisnya dengan Director Land and Water Division FAO (Food and Agriculture Organization), Lifeng Li di Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (24/5/24).

Pertemuan ini merupakan agenda bilateral terakhir Menteri Basuki selama perhelatan WWF Ke-10 yang diselenggarakan di Bali. Pada pertemuan tersebut, Pemerintah Indonesia  dan FAO saling berbagi pengalaman terkait program-program pengelolaan air pertanian yang lebih baik.

Menteri Basuki menyampaikan apresiasi kepada delegasi FAO yang turut serta dalam perhelatan WWF Bali. Forum Air Dunia ini menjadi wadah untuk berbagi wawasan, pengalaman dan pengetahuan untuk memajukan pengelolaan air pertanian

"Terima kasih atas partisipasi dan delegasi Anda dalam WWF Ke-10 Bali, kita harus benar-benar membangun pertanian dan air.   Karena pengelolaan pertanian dan pangan tidak hanya harus dimulai dari lahan, namun juga lahan dan air," kata Menteri Basuki.

Pada diskusi tersebut, Menteri Basuki menyampaikan pentingnya tata kelola air dan pertanian. Menteri Basuki menceritakan di Indonesia ada 15 danau masuk kategori kritis disebabkan sistem pertanian kurang baik di kawasan hulu.

Misalnya pertanian jagung yang ditanam di wilayah hulu danau dan diberikan pupuk. Pada saat hujan, pupuknya larut, kemudian masuk ke badan-badan air atau sungai dan kebawa ke danau. 

Untuk itu pentingnya merevitalisasi danau dalam memajukan air konservasi serta mempertahankan akses berkelanjutan terhadap air baku. "Erosi dan sedimen sebagian besar adalah dari darat, jadi kita harus mendekatkan sektor pertanian ke sektor air," katanya.

Pewarta: Nurana Diah Dayanti
Editor: witokaryono
Sumber: RRI