TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Soal Sewa Mobil RP25 juta Per Hari Untuk Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Pratikno: Kita Gunakan Bus

Soal Sewa Mobil RP25 juta Per Hari Untuk Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Pratikno: Kita Gunakan Bus

7 Agustus 2024 06:03 WIB
Soal Sewa Mobil RP25 juta Per Hari Untuk Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Pratikno: Kita Gunakan Bus

TVRINews, Jakarta

Menteri sekretaris Negara (mensesneg), Pratikno menanggapi soal ramainya sewa 1000 unit kendaraan seharga Rp25 juta per hari untuk tamu undangan negara upacara kenegaraan di Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam rangka HUT ke-79 RI. 

Pratikno menyebut tamu undangan memakai bus karena masih terbatasnya infrastruktur di IKN. 

"Jadi kan untuk upacara ini kan kapasitas IKN dan infrastruktur IKN sendiri sangat terbatas dan jalur transportasi dari Balikpapan ke IKN terbatas. Tantangannya bukan hanya mobil, jadi karena terbatas makanya kita menggunakan bus itu" kata Pratikno di jakarta. 

Baca Juga: Presiden Jokowi akan Kumpulkan Kepala Daerah se-Indonesia di IKN

Kendati demikian, Pratikno juga mengatakan sudah menjadi hal yang biasa setiap tahun Negara memfasilitasi tamu undangan khusus untuk kepentingan HUT RI.

"Kalo itu kan penyelenggaraan upacara kan memang dibiayai negara ya ga ada masalah, setiap tahun juga begitu." Tambahnya. 

Sementara itu menanggapi kritik mahalnya sewa kendaraan RP 25 juta per hari, Pratikno mengungkapkan hal itu tidak ada hubungannya dengan sekretariat negara karena hal itu berhubungan dengan pasar lokal setempat.

Baca Juga: Kemenag Dorong Peningkatan Mutu dan Akses Pendidikan Tinggi: 11 PTKN Dalam Proses Transformasi

"Oh ya itu kan lokal, pasar lokal bukan kita. Dan kita ga akan menggunakan itu, kan kita akan menggunakan bus." Tegasnya.

Sementara itu, Kepala Staf kepresidenan, Moeldoko menyebut untuk hari besar biasanya sewa akan mahal, tidak hanya kendaraan, juga hotel. Meski mahal, bukan berarti anggaran negara dipakai tanpa kontrol.

"Kalau untuk national day menurut saya engga ada yang mahal, karena itu adalah hari kita.tapi bukan berarti terus penggunaan anggaran negara itu apa suka-suka kita. Semuanya bisa dikontrol." Katanya.


Sumber: TVRI