Adelia merujuk pada lifter Lampung lainnya, Muhammad Husni, yang dalam perlombaan lebih awal sukses menyabet medali emas angkat besi kelas 55 kilogram putra.
"Saya merasa bangga. Saya juga termotivasi dari teman saya, Husni. Kami satu tempat latihan," katanya dalam jumpa pers selepas upacara pengalungan medali di GOR Seramoe.
Lifter berusia 19 tahun itu turut bangga atas keberhasilan rekannya, Husni, yang tak hanya meraih medali emas PON Aceh-Sumut 2024, tetapi juga memecahkan sejumlah rekor nasional untuk angkat besi kelas 55 kilogram putra.
Kendati meraih emas, Adelia merasa performanya masi kurang maksimal.
Menurut dia hal itu terjadi sebagai dampak keharusannya menurunkan berat badan.
"Ini sebenarnya jauh dari latihan di rumah sih, cuma kan karena saya nurunin berat badan empat kilo, otomatis tenaganya turun juga. Jadi ya maksimal segitu," ujar lifter yang baru pertama kali mengikuti PON tersebut.
Baca juga: Adelia sumbang medali emas kedua untuk Lampung dari angkat besi
Adelia berhak membawa pulang emas angkat besi 45 kilogram putri PON 2024 setelah membukukan total angkatan 161 kilogram, snatch 70 kilogram, dan clean and jerk 91 kilogram.
Medali perak kelas ini menjadi milik lifter Jakarta Lisa Indriyani dengan total angkatan 156 kilogram, sedangkan lifter Jawa Timur Lisa Setiawati berhak membawa pulang medali perunggu dengan total angkatan 146 kilogram.
Cabang angkat besi kelas 45 kilogram putri total diikuti oleh tujuh atlet. Selain Adelia, Indri, dan Lisa, empat lifter putri lain yang berkompetisi adalah Riska Nur Amanda (Kalimantan Selatan), Tita Nurcahya Melyani (Jawa Barat), Nurfiyanti Ramadini (Aceh), dan Siti Nafisatul Hariroh (Jawa Tengah).
Baca juga: Husni semringah mampu pecahkan berbagai rekor angkat besi di PON
Baca juga: Muhammad Husni menangi medali emas angkat besi kelas 55kg putra
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Gilang Galiartha
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).