Pelatih barongsai nomor naga kecepatan, halang rintang, dan taolu bebas tim Sumatera Utara, Agus Rohmad, mengatakan timnya berhasil meraih medali emas PON XXI Aceh-Sumut 2024, karena kerja keras anak asuhnya, sehingga bisa sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya.
"Kami konsentrasi di dua nomor, yaitu di halang rintang dan naga kecepatan. Dan ini sudah sesuai target kami, jadi cukup memuaskan," kata Agus setelah menerima medali emas di Martial Art Arena, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Rabu.
Ia membeberkan, persiapan yang paling utama selain hal teknis adalah meminta doa dari orang tua.
Kemudian, dirinya juga menggenjot motivasi para atlet untuk bertanding, sehingga memiliki daya saing yang tinggi untuk menang.
Setelah dua hal itu, lanjut Agus, tim pelatih baru secara konsisten untuk meningkatkan daya tahan fisik atlet.
Ia menambahkan, terkait persiapan teknis, tim pelatih dan pengurus Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Sumatera Utara, sudah melakukan sejumlah program seperti karantina atau training camp, serta peningkatan kualitas fisik untuk meningkatkan gerakan sprint atlet.
Program-program itu sudah dilakukan sejak 2023.
Baca juga: Sumut raih emas cabang olahraga barongsai nomor naga kecepatan
Sementara itu, untuk lawan terberat, Agus memang telah memprediksi bahwa perwakilan Jawa Tengah adalah tim terberat yang akan dihadapi.
"Kami memang mengantisipasi lawan terberat, yaitu Jawa Tengah dan dari awal memang sudah mengantisipasi itu. Hal itu sudah dimulai dari Piala Presiden di Jakarta yang lalu, sehingga memang kami memprediksi lawan terberat adalah mereka," ujar dia.
Tim Sumatera Utara meraih emas untuk cabang olahraga barongsai nomor naga kecepatan, dalam PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Tim tersebut berhasil menang tipis dari Jawa Tengah, dengan catatan waktu 43 detik sekaligus mengalahkan tujuh tim dari provinsi lainnya dalam nomor pertandingan tersebut.
Sementara Jawa Tengah berada di peringkat kedua dan membukukan waktu 44 detik, sehingga berhak atas medali perak.
Untuk peringkat ketiga, tim Riau mampu mencatatkan waktu 47 detik dan berhasil merebut medali perunggu.
Tampil dengan 10 orang untuk masing-masing tim, atlet Sumut beraksi menggunakan baju bercorak hijau hitam untuk melakukan gerakan sprint, spiral, dan pace tidur.
Selain ketiga tim tersebut, lima tim lainnya yang ikut bertanding adalah Sumatera Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Bali, dan Aceh.
Pertandingan seharusnya diikuti oleh sembilan tim, namun tim DI Yogyakarta didiskualifikasi, karena tidak hadir di lokasi pertandingan.
Dalam PON tahun ini, cabang olahraga barongsai mempertandingkan 10 nomor, yaitu naga taolu bebas, naga halang rintang, naga kecepatan, barongsai taolu bebas, barongsai kecepatan, barongsai tradisional, barongsai halang rintang, barongsai ketangkasan, pekingsai taolu bebas, dan pekingsai kecepatan.
Baca juga: Barongsai untuk kali pertama masuk sebagai cabor PON
Baca juga: Kejuaraan nasional barongsai Piala Presiden sukses digelar di Jakarta
Baca juga: Menpora optimistis barongsai Indonesia bakal melejit dan berprestasi
"Kami konsentrasi di dua nomor, yaitu di halang rintang dan naga kecepatan. Dan ini sudah sesuai target kami, jadi cukup memuaskan," kata Agus setelah menerima medali emas di Martial Art Arena, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Rabu.
Ia membeberkan, persiapan yang paling utama selain hal teknis adalah meminta doa dari orang tua.
Kemudian, dirinya juga menggenjot motivasi para atlet untuk bertanding, sehingga memiliki daya saing yang tinggi untuk menang.
Setelah dua hal itu, lanjut Agus, tim pelatih baru secara konsisten untuk meningkatkan daya tahan fisik atlet.
Ia menambahkan, terkait persiapan teknis, tim pelatih dan pengurus Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Sumatera Utara, sudah melakukan sejumlah program seperti karantina atau training camp, serta peningkatan kualitas fisik untuk meningkatkan gerakan sprint atlet.
Program-program itu sudah dilakukan sejak 2023.
Baca juga: Sumut raih emas cabang olahraga barongsai nomor naga kecepatan
Sementara itu, untuk lawan terberat, Agus memang telah memprediksi bahwa perwakilan Jawa Tengah adalah tim terberat yang akan dihadapi.
"Kami memang mengantisipasi lawan terberat, yaitu Jawa Tengah dan dari awal memang sudah mengantisipasi itu. Hal itu sudah dimulai dari Piala Presiden di Jakarta yang lalu, sehingga memang kami memprediksi lawan terberat adalah mereka," ujar dia.
Tim Sumatera Utara meraih emas untuk cabang olahraga barongsai nomor naga kecepatan, dalam PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Tim tersebut berhasil menang tipis dari Jawa Tengah, dengan catatan waktu 43 detik sekaligus mengalahkan tujuh tim dari provinsi lainnya dalam nomor pertandingan tersebut.
Sementara Jawa Tengah berada di peringkat kedua dan membukukan waktu 44 detik, sehingga berhak atas medali perak.
Untuk peringkat ketiga, tim Riau mampu mencatatkan waktu 47 detik dan berhasil merebut medali perunggu.
Tampil dengan 10 orang untuk masing-masing tim, atlet Sumut beraksi menggunakan baju bercorak hijau hitam untuk melakukan gerakan sprint, spiral, dan pace tidur.
Selain ketiga tim tersebut, lima tim lainnya yang ikut bertanding adalah Sumatera Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Bali, dan Aceh.
Pertandingan seharusnya diikuti oleh sembilan tim, namun tim DI Yogyakarta didiskualifikasi, karena tidak hadir di lokasi pertandingan.
Dalam PON tahun ini, cabang olahraga barongsai mempertandingkan 10 nomor, yaitu naga taolu bebas, naga halang rintang, naga kecepatan, barongsai taolu bebas, barongsai kecepatan, barongsai tradisional, barongsai halang rintang, barongsai ketangkasan, pekingsai taolu bebas, dan pekingsai kecepatan.
Baca juga: Barongsai untuk kali pertama masuk sebagai cabor PON
Baca juga: Kejuaraan nasional barongsai Piala Presiden sukses digelar di Jakarta
Baca juga: Menpora optimistis barongsai Indonesia bakal melejit dan berprestasi
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).