ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Mengenal tarung bebas MMA yang masuk cabor PON 2024

Mengenal tarung bebas MMA yang masuk cabor PON 2024

1 September 2024 21:42 WIB
Mengenal tarung bebas MMA yang masuk cabor PON 2024
Atlet MMA Indonesia, Aprilia Eka Putri (tengah) meraih medali emas dalam 2nd Asian Mixed Martial Arts Championship Kelas Traditional MMA Putri -54kg saat berada di podium bersama Park Seo Young (KOR/kiri) peraih medali perak dan Srey Pov Nao (CAM/kanan) peraih perunggu dalam Kejuaraan Asia 2nd Asia Mixed Martial Arts Championships 2024 yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/7/2024). (ANTARA/HO-PB Pertacami)
Jakarta (ANTARA) - PON Aceh-Sumut 2024 kali ini menjadi ajang perdana dalam sejarah PON yang menyertakan Mixed Martial Arts (MMA) atau seni bela diri campuran dalam daftar cabornya.

Mixed martial arts yang juga disebut tarung bebas karena memperbolehkan berbagai teknik pertarungan adalah salah satu cabang olahraga yang sedang populer saat ini.

MMA merupakan penggabungan dari berbagai jenis beladiri yang membuat olahraga ini cukup mudah dikenal masyarakat, baik untuk perlindungan diri atau sekadar untuk kebugaran.

Saat ini MMA resmi masuk ke dalam jajaran cabor yang diujicobakan dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).

Hal tersebut direspon postif oleh atlet MMA profesional Indonesia, Jeka Saragih. Ia berharap hal itu akan semakin banyak memunculkan petarung-petarung Tanah Air yang mengikuti jejaknya untuk mentas di ajang UFC.

MMA telah mengalami perkembangan signifikan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir, berkembang dari olahraga yang relatif kurang dikenal menjadi fenomena yang menarik perhatian publik luas.

Reputasi MMA di Indonesia telah dibangun melalui kerja keras para atlet, promotor, dan komunitas pecinta olahraga ini, yang terus mendorong popularitas dan pemahaman tentang MMA di tengah masyarakat. Seiring berjalannya waktu, para petarung Indonesia mulai tampil di panggung internasional, membawa nama Indonesia dalam kompetisi-kompetisi bergengsi di luar negeri. Kehadiran mereka di ajang seperti ONE Championship dan UFC semakin meningkatkan reputasi MMA di tanah air.

Atlet-atlet seperti Stefer Rahardian dan Jeka Saragih menjadi ikon yang menginspirasi banyak pemuda untuk mengejar kariernya di dunia MMA

Dengan momentum yang telah terbentuk, reputasi MMA di Indonesia nampaknya terus berkembang. Dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, media, dan masyarakat, akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa MMA di Indonesia tidak hanya menjadi olahraga yang digemari, tetapi juga menjadi ajang yang menghasilkan prestasi.

Walau masih dalam daftar cabor uji coba atau ekshibisi dalam PON kali ini, hal tersebut menunjukkan bahwa olahraga ini semakin populer di kalangan masyarakat Tanah Air.

Nantinya pertandingan MMA akan digelar di GOR Lanud Soewondo, Medan Sumatra Utara.

PON kali ini diperkirakan akan diikuti 5.636 atlet dan 2.752 ofisial yang akan bertanding di Aceh. Sedangkan 6.281 atlet serta 3.140 ofisial lainnya akan bertanding di Sumut.

Seluruh atlet terbaik dari 39 Provinsi akan bertanding dengan maksimal demi meraih hasil terbaik untuk daerah asalnya dalam 34 cabor dengan 46 disiplin dan 528 nomor yang akan dipertandingkan.

Baca juga: PB Pertacami boyong dua emas dari 2nd Asia MMA Championships 2024

Baca juga: Timnas MMA Indonesia bawa pulang empat medali dari Kejuaraan Asia

Baca juga: Ketum KOBI sambut masuknya MMA dalam eksibisi PON 2024

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Sumber: ANTARA