Pelatih Kepala Tim Bisbol DKI Jakarta Gilberto Sayogo mengatakan kemenangan ini menjadi modal penting bagi tim untuk berjuang pada pertandingan berikutnya guna mempertahankan medali emas yang diraih pada PON Papua 2021.
"Ini memang awal yang baik untuk anak-anak dan tim. Jadi memang kami sudah persiapkan, terutama untuk mental, lawan kami siapa pun itu menurut kami terberat karena semua yang masuk ke PON ini adalah mereka yang terpilih dan terbaik di nasional," ujarnya.
Menurut Gilberto, menyandang gelar juara bertahan tak menjadi beban bagi tim bisbol DKI Jakarta. Penampilan pada laga perdana tersebut membuktikan game plan yang diterapkan berjalan dengan baik sehingga anak asuhnya mampu menampilkan performa terbaik.
"Terbebani tidak, tapi ini memang kita untuk membiasakan bahwa sebisa mungkin kami menjaga dari sejarah yang sudah ada, kami harus membawa pulang kembali emas ke Jakarta. Target kami harus mendapatkan medali emas kembali," ujarnya.
Dalam pertandingan itu, DKI Jakarta tampil begitu meyakinkan pada inning pertama. Anak asuh Giberto Sayogo mampu menginjak lima kali papan home sehingga menoreh lima poin.
Berlanjut pada inning kedua, DKI Jakarta tampil menekan. Hampir seluruh pemukul yang dikirim ke tengah lapangan mengeksekusi bola dengan baik dan berhasil mencetak 13 poin.
Pemain DKI Jakarta tak memberi peluang sedikit pun kepada Bali untuk menoreh poin. Pada inning ketiga dan keempat, DKI berhasil menambah lima poin. Kesuksesan ini juga dibarengi dengan keberhasilan meredam barisan pemukul Bali yang selalu kandas di tiap inning.
Baca juga: Bisbol Sumut harus akui keunggulan Jabar pada laga perdana
Beberapa kali, pada inning ketiga, pemain Bali berhasil memukul bola dengan baik untuk melaju ke tiap base. Namun selalu digagalkan pemain DKI Jakarta sehingga gagal mencuri poin.
Pertandingan DKI Jakarta melawan Bali berakhir pada inning keempat, yang diberlakukan mercy rule dengan kedudukan akhir 23-0 dalam total empat inning.
Ia menambahkan, laga perdana pada PON XXI itu sangat penting untuk membangun mentalitas pemain dalam menghadapi laga-laga selanjutnya. Sebab itu, Gilberto memilih untuk menurunkan semua pemain saat lawan Bali agar semua dapat merasakan atmosfer pertandingan.
"Kami memberikan sugesti mental kepada pemain bahwa setiap pertandingan adalah final, sehingga tidak boleh lengah sedikit pun. Kami tadi merotasi, jadi memang semua harus merasakan. Karena game pertama itu faktor mental juga sangat dibutuhkan," ujarnya.
Pemain DKI Jakarta Rizki Jodiansyah dan Aditya Muflih menjadi pemain yang paling banyak menyumbangkan angka dengan torehan empat kali menginjak papan home.
Diikuti Aditya Aulia dan Muflich Wibowo sebanyak tiga kali, kemudian Ikbal, Alexander Rudolf, dan Nazrey Lazuardi masing-masing dua kali, serta masing-masing satu di antaranya Arya Jingga, Faldy Akhmad, dan Narendra Krishna.
Baca juga: Lapangan bisbol Universitas Syiah Kuala siap digunakan untuk PON
Baca juga: Daftar cabor baru dan ekshibisi PON 2024
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).