"Aceh, sebagai salah satu tuan rumah, akan menjadi pusat perhatian nasional bahkan internasional. Karena itu, tanggung jawab besar berada di pundak kita semua untuk memastikan pelaksanaan PON ini berjalan sukses," kata Pj Sekda Aceh, Azwardi, di Banda Aceh, Selasa.
Adapun tim kesehatan dan SDM yang dikukuhkan di Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh tersebut berjumlah 500 orang, terbagi untuk nakes 100 orang, dan SDM/LO 400 orang.
Pj Sekda menekankan bahwa PON XXI bukan sekadar ajang kompetisi olahraga, tetapi juga simbol kebanggaan, persatuan, dan prestasi bagi masyarakat Aceh.
Dirinya berpesan, kepada seluruh tim yang baru dikukuhkan, khususnya LO, harus benar-benar berperan dalam ajang ini. Karena nantinya berhadapan langsung dengan para atlet dan official se Indonesia.
"Keramahan, kesigapan, dan profesionalisme anda akan mencerminkan citra Aceh di mata mereka. Jalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi," ujarnya.
Kemudian, kepada para tenaga kesehatan yang akan bertugas selama PON XXI, diingatkan agar menjadikan kesehatan para atlet dan official prioritas utama di tengah ketegangan kompetisi.
Tugas tim kesehatan, lanjut dia, bukan hanya memberikan pelayanan medis, tetapi juga menjaga kebugaran, mencegah cedera, serta menangani setiap situasi medis dengan cepat dan tepat.
"Saya yakin, dengan kompetensi yang anda miliki, kita akan mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik selama PON XXI berlangsung," katanya.
Dalam kesempatan ini, Azwardi juga mengajak seluruh panitia dan tenaga kesehatan menjaga kekompakan dan soliditas tim, mengingat tantangan yang dihadapi tidaklah ringan.
"Marilah kita jadikan PON XXI ini sebagai ajang untuk memperlihatkan keunggulan Aceh dalam menyelenggarakan event nasional yang berkelas dan berstandar tinggi," demikian Azwardi.
Baca juga: KONI Sumbar prediksi 15 cabang olahraga sabet emas di PON XXI
Baca juga: DPRA sebut pembangunan arena PON dari APBA perlu digenjot
Baca juga: Ratusan ASN bersihkan sampah lokasi wisata Banda Aceh jelang PON XXI
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Nurul Hayat
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).