Eko yang membela tim Jawa Timur (Jatim) mencatatkan total angkatan 309 kilogram, dengan rincian angkatan snatch 138 kilogram dan angkatan clean and jerk 171 kilogram. Angkatan Eko pada clean and jerk sekaligus memecahkan rekor PON, yakni sebelumnya pada 170 kilogram.
Dominasi Eko semakin terlihat sebab ia tidak pernah gagal dalam ketiga angkatan snatch maupun angkatan clean and jerknya. Eko sukses mengangkat 131 kilogram, 136 kilogram, dan 138 kilogram pada snatch, serta 158 kilogram, 163 kilogram, dan 171 kilogram pada clean and jerk.
Medali perak menjadi milik lifter Jawa Barat (Jawa Barat) Muhammad Nur Fuad Jamal, dengan catatan angkatan total 287 kilogram, yang terdiri dari 136 kilogram angkatan snatch dan 155 kilogram angkatan clean and jerk.
Fuad sempat mencoba menantang Eko saat ia memasang beban 172 kilogram pada percobaan clean and jerk ketiganya, tetapi ia gagal mengangkat beban tersebut dan harus puas dengan medali perak.
Sedangkan medali perunggu berhak dibawa pulang lifter Lampung Harjianto, dengan catatan total 268 kilogram. Harjianto memiliki catatan angkatan snatch terbaik 116 kilogram dan 152 kilogram pada angkatan clean and jerk.
Angkat besi kelas 67 kilogram putra pada PON Aceh-Sumut 2024 diikuti oleh delapan peserta. Selain Eko, Fuad, dan Harjianto, peserta-peserta lain adalah Jan Adrianus Hosea Inamer asal Papua, I Putu Varel Janovan asal Kalimantan Tengah, IR Rahman asal Aceh, Faisal asal Sumatera Selatan, dan Sukani Satrio asal Sumatera Utara.
Baca juga: Angkat besi-Luluk mampu raih emas meski terkendala program latihan
Baca juga: Adelia sabet emas angkat besi karena termotivasi rekan setimnya
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).