Kekalahan anak-anak Sumatera Utara terjadi ketika Lutfi Nur Amalia berhasil mencetak gol pada menit kedelapan yang merubah skor sementara menjadi 1-0 di kuarter pertama.
Kedua tim yang turun dengan skuad terbaiknya saling menggencarkan permainan. Pada menit ke 12 Jawa Timur kembali menambah keunggulan melalui Keyssa Vinynda Salsabila.
Tidak berselang lama, tim tuan rumah Sumatera Utara langsung memperkecil ketinggalan. Putri Ayu Nengsi Siagian berhasil mencetak gol dimenit 13 di kuater kedua.
Tempo pada kuater ketiga mulai menurun. Pada kuarter tersebut kedua tim masing masing belum mampu mencuri peluang untuk menambah gol.
Setelah turun minum, anak anak asuh pelatih Rizky Revaldo kembali mendominasi permainan. Jawa Timur mampu menciptakan empat gol pada kuater terakhir.
Baca juga: Hoki indoor putri NTB petik kemenangan perdana kalahkan Lampung 3-0
Pelatih hoki indoor Sumut Satmoko Anggorou usai pertandingan mengatakan bahwa sering-nya mengalami pelanggaran menjadi momentum bagi tim lawan untuk menciptakan sebuah gol .
"Lawan cukup cerdik memanfaatkan pelanggaran. Hal itu dijadikan momentum baik untuk Jawa Timur," ujar Satmoko.
Dia membeberkan secara keseluruhan permainan anak-anak asuhnya mengalami peningkatan, meskipun belum membuahi hasil pada laga tersebut.
"Sebenarnya sudah lebih solid. Tetapi jam terbang anak-anak juga menjadi faktor pada hasil ini," kata dia.
Namun, dirinya optimistis bahwa tim yang dipimpinnya meraih medali pada PON 2024 dari cabang olahraga hoki putri.
"Ini debut debut pertama mereka. Tetapi kita tetap berjuang di laga laga selanjutnya," ujar dia.
Dengan hasil tersebut, Sumatera Utara masih bertengger di posisi ke empat klasemen sementara dengan mengumpulkan empat poin dari empat pertandingan.
Sedangkan, Jawa Timur yang juga telah bermain empat kali mengumpulkan tujuh poin atau berada di posisi ketiga di klasemen sementara.
Baca juga: Hoki putri Jabar memperlebar peluang ke babak final
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
