Rahmat sukses mengukir catatan angkatan total 345 kilogram, yang juga menjadi rekor PON yang baru, melampaui rekor sebelumnya yakni 343 kilogram.
Lifter yang sukses memenangi medali emas Asian Games Hangzhou 2022 itu juga tanpa hambatan dalam keenam percobaan melakukan angkatannya.
Pada angkatan snatch, ia melaju mulus untuk mengangkat beban seberat 140 kilogram, 147 kilogram, dan 153 kilogram. Sedangkan pada angkatan clean and jerk, Rahmat tidak menemui hambatan untuk mengangkat beban seberat 174 kilogram, 182 kilogram, dan 192 kilogram.
Ia unggul cukup mutlak dari para pesaingnya. Dua pesaing terdekat adalah lifter Jawa Barat Handoko Meitriana yang berhasil meraih medali perak dengan total angkatan 302 kilogram, dan pemenang medali perunggu, Mohammad Yasin, asal Jawa Tengah, dengan total angkatan 301 kilogram.
Pada angkatan snatch, Handoko mengalami kegagalan saat dua kali berusaha mengangkat beban seberat 138 kilogram, sehingga catatan terbaiknya di snatch adalah 135 kilogram. Namun ia memperbaiki penampilannya saat melakukan angkatan clean and jerk, dengan berhasil mengangkat beban 162 kilogram dan 167 kilogram, sebelum gagal mengangkat beban 173 kilogram.
Sedangkan Yasin satu kali gagal melakukan angkatan snatch, yakni pada angkatan 135 kilogram. Pada snatch ia dua kali mencatat keberhasilan yakni pada angkatan 130 kilogram dan 137 kilogram.
Pada angkatan clean and jerk, Yasin gagal pada percobaan pertama mengangkat 160 kilogram, sebelum ia mampu mengangkat beban dengan berat yang sama dan kemudian menaikkannya menjadi 164 kilogram.
Cabang angkat besi kelas 73 kilogram putra diikuti total oleh sembilan lifter. Selain Rahmat, Handoko, dan Yasin, enam lifter lainnya adalah Jeskiel Halitopo asal Papua Pegunungan, Ardaraya asal Jawa Timur, Ridha Yani asal Aceh, Ilham Taufik asal Sumatera Utara, I Ketut Ariana asal Bali, dan Singgih Arbianto asal Jawa Tengah.
Baca juga: Angkat besi-Eko Yuli masih digdaya pada kelas 67 kilogram putra
Baca juga: Angkat besi-Luluk mampu raih emas meski terkendala program latihan
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).