Hari Sidharta yang juga merupakan Technical Delegate Cabang Dayung PON Aceh-Sumut 2024 mengatakan bahwa pemindahan tersebut didasarkan pada ombak besar dari Pulau Kapuk yang tidak memungkinkan untuk melangsungkan canoe slalom.
"Untuk slalom di laut itu ombaknya terlalu besar dan untuk pelaksanaannya juga akan sulit untuk bisa melawan ombak. Biasanya kalau slalom bergelombang itu secara teknis akan kesulitan karena dia start dalam posisi duduk di perahu, jadi dia harus di arus tenang dulu baru masuk ke yang arus keras," kata Hari Sidharta kepada pewarta, Kamis.
"Di sini nggak ada arus tenangnya untuk bisa secara teknis. Kami kemarin melakukan simulasi dengan mencoba dipegangi di awal namun itu juga susah karena gelombangnya terlalu besar," imbuh Hari Sidharta.
Hari Sidharta mengatakan bahwa secara teknis canoe slalom juga akan sangat rawan jika dilangsungkan di Pulau Kapuk karena kondisi laut yang tidak dapat diprediksi kedalamannya. Meski berpindah venue, Hari Sidharta menegaskan bahwa untuk pelaksanaan canoe slalom akan tetap sesuai dengan jadwal. Canoe slalom dijadwalkan akan berlangsung mulai 10 September hingga 12 September.
Hari Sidharta memastikan bahwa hanya canoe slalom saja yang akan dipindah venue sementara untuk stand up paddling dan beach rowing akan tetap berlangsung di Pulau Kapuk.
Baca juga: PODSI siap pindahkan arena TBR dari Pulau Kapuk ke Waduk Keuliling
Baca juga: Pertandingan dayung nomor kano sempat dihentikan karena angin kencang
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).