Sosok yang akrab disapa Klarisa itu mencatatkan angkatan total 190 kilogram, untuk mengungguli dua pesaing terdekatnya, Windy Cantika Aisah dan Yolanda Putri.
Namun sebelum mampu menjadi juara pada PON kali ini, sekaligus melampaui rekor atas namanya sendiri yang terukir di PON Papua 2021, Klarisa harus mengatasi adangan mental yang sempat melilitnya.
“Aku karena kemarin beberapa bulan sebelum PON itu sempat turun kelas, jadi main di 49 (kilogram) karena kemarin hampir ikut kualifikasi untuk Olimpiade, jadi turun kelas, karena kelas 55 kan tidak dimainkan. Maka saat tidak lolos (Olimpiade), persiapan lagi buat PON, abis main di 49 itu seperti masih kebawa feel-nya itu kalau mengangkat 100 (Kg) itu seperti terasa berat. Jadi gemetar,” ujarnya kepada Antara.
“Karena kan aku dari berat 57 harus nurunin ke 49, jadi berasa kalau mengangkat 100 itu pikiran kayak berat-berat, mau mengangkat tuh gemetar, itu kebawa sampai di kelas 55 itu,” tambahnya.
Baca juga: Angkat besi - Juliana Klarisa sumbang medali emas pertama untuk Jambi
Perihal keberhasilannya mencatatkan total angkatan terberat, Klarisa mengaku tidak memiliki harapan seperti itu. Sebab pada sesi latihan, beban yang mampu diangkatnya tidak seberat yang dilakukannya di Banda Aceh.
“Tidak (berekspektasi) karena pas latihan itu angkatannya masih di bawah yang tadi. Jadi tidak menyangka bisa mengangkat segitu,” tutur atlet 22 tahun itu.
“Berat, karena Windy sih lawannya. Mengira bakal dapat perak atau perunggu, ternyata bisa,” ucap Klarisa.
Klarisa berpeluang memecahkan rekor PON untuk clean and jerk, oleh sebab itu ia membidik angkatan 108 kilogram pada angkatan terakhirnya. Sayangnya, Klarisa gagal melakukan angkatan tersebut.
“Tadi sudah ngomong ke pelatih sih kalau tadi 103, aman sudah emas, tembak aja 108, memang mau mecahkan rekor PON. Dapat gak dapat ya udah, yang penting usaha aja dulu,” ucap Klarisa.
Saat bertanding, Klarisa disaksikan oleh kekasihnya yang juga merupakan lifter, yakni Rizki Juniansyah yang belum lama ini memenangi medali emas di ajang Olimpiade Paris 2024. Ketika ditanyai apakah kehadiran Rizki memberi motivasi lebih untuk penampilannya, Klarisa menjawab dengan malu-malu.
“Ya kan emang dia (Rizki) mau ikut (PON) juga. Semangat juga gara-gara ada dia,” pungkas Klarisa.
Baca juga: Shafira pernah geluti rugby sebelum kembali ke angkat besi
Baca juga: Angkat besi-Eko Yuli masih digdaya pada kelas 67 kilogram putra
Baca juga: Angkat besi-Rahmat tanpa kesulitan raih medali emas 73 kilogram putra
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).