Bambang sukses memenangi medali emas pada cabang angkat besi kelas 81 kilogram putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024, di GOR Seramoe, Banda Aceh, Jumat.
Total angkatan 305 kilogram yang berhasil diangkatnya, membuat Bambang mengungguli pemenang medali perak Papua Barat Misbahul Munir dengan 300 kilogram, dan pemenang medali perunggu Gilbert Ramadhan asal Jawa Barat dengan 292 kilogram.
“Sebelumnya saya berasal dari atlet Sumatera Utara di mana saya pindah ke sini dengan alasan untuk meningkatkan prestasi. Dan alasan karena di sana ada pembinaan, dan saya juga telah berkeluarga jadi memutuskan pindah ke sini. Mutasi. Jadi saya berlatih di sini sampai detik ini,” kata Bambang pada konferensi pers usai pertandingan.
Bambang mencatatkan satu keberhasilan pada angkatan snatch, yakni 140 kilogram. Ia gagal melakukan angkatan 140 kilogram pada percobaan pertama snatch, serta 151 kilogram pada percobaan kedua.
Perihal kegagalan tersebut, Bambang mengakui agak sedikit menyesalkannya karena itu merupakan target pribadinya.
“Ada target di angkatan snatch 151, cuma saya gagal,” tuturnya.
Bambang hanya mampu menduduki posisi keempat saat berlaga di kelas yang sama pada PON Papua 2021. Oleh sebab itu, ia sangat mensyukuri keberhasilannya di tanah Serambi Mekah.
“Sebelumnya saya juga main di Papua, cuma saya peringkat empat, dan alhamdulillah hari in saya sangat bahagia karena perdana mendapatkan medali emas dari PON,” ujar Bambang yang berlatih intensif selama dua tahun untuk dapat tampil di PON Aceh-Sumut 2024.
“Latihan saya lebih keras lagi karena kegagalan di PON kemarin sebagai pembelajaran, dan latihan kali ini saya lebih keras lagi dari sebelumnya. Dan saya sempat banyak cedera juga cuma karena saya ingin memenuhi target jadi saya lewati semuanya,” pungkasnya.
Baca juga: Angkat besi - Tsabita Alfiah sabet emas kelas 64 kilogram putri
Baca juga: Lifter Papua Natasya pecahkan rekornas kelas 59 kg putri
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).