Bertanding di Bendungan Keuliling, Kabupaten Aceh Besar, Abdul Hamid yang berada di lane lima berhasil menyingkirkan atlet asal Jambi, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Provinsi Banten.
Di posisi kedua atau peraih medali perak disabet oleh Subhi, atlet kayak putra asal Provinsi Jambi dengan catatan waktu 35,221 detik. Di tempat ketiga atau peraih medali perunggu diraih Rapik Saputra pedayung asal Provinsi Jawa Barat.
Sementara, atlet asal DKI Jakarta Angga Suwandi harus puas di peringkat keempat dengan catatan waktu 36,298 detik, La Hida asal Jawa Timur 36,726 detik, serta di posisi terakhir diisi oleh atlet asal Provinsi Banten dengan catatan waktu 37,048 detik.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia Brata Tryana Hardjosubroto mengatakan pertandingan final cabang olahraga dayung di nomor kayak putra awalnya diagendakan pada Jumat (6/9) pukul 15.50 WIB.
Namun, karena kondisi angin dan gelombang yang tidak memungkinkan, penyelenggara (technical delegate) memutuskan menunda pertandingan final pada Sabtu pagi di Bendungan Keuliling, Kabupaten Aceh Besar.
"Pertandingan hari ini memperebutkan dua medali emas terakhir dengan total keseluruhan 12 medali emas," ujar Brata.
Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia berharap lewat ajang PON XXI melahirkan banyak atlet-atlet dayung yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Baca juga: Round Up - Menuju rampungnya persiapan PON di tengah kompetisi
Baca juga: Ada 7 laga perebutan emas, berikut jadwal lengkap PON Sumut hari ini
Baca juga: PB PON Sumut sediakan tiket gratis di arena pertandingan
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).